47.PERENCANAAN

2.6K 376 26
                                    

Pagi ini adalah hari minggu, Ratu tampak bersiap untuk pergi bersama pak Tono untuk keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini adalah hari minggu, Ratu tampak bersiap untuk pergi bersama pak Tono untuk keluar.

Selena menatap Ratu heran, tak biasanya Ratu keluar di pagi hari seperti ini selain untuk berolahraga.

"Kamu mau ke mana? Ayo main ular tangga sama ibu. Ibu sangat gabut saat ini" Ujar Selena tampak menghela napasnya sambil membawa satu set permainan ular tangga di tangannya.

"Maaf, ibu. Saya harus pergi" Ujar Ratu dengan cepat menuruni tangga.

Selena sedikit berteriak saat Ratu sudah mulai menjauh. "Hati-hati! Pulang nanti ayo kita main PUBG!" Ajak Selena di balas acungan jempol oleh Ratu.

Ratu segera memasuki mobil. bersama pak Tono, mobil segera melaju kencang menuju lapas.

Tujuannya saat ini adalah untuk mengunjungi Gio, ia harus menawarkan kesepakatan kepadanya. Karena Gio adalah saksi kuat untuk menuntut kakeknya nanti.

Setelah sampai di lapas, dan melalui beberapa prosedur Ratu segera mengunjungi ruang jenguk.

Melihat Gio yang tampak kurus membuat Ratu merasa sedikit iba kepadanya, namun rasa iba itu seketika hilang saat Gio berdecak kesal saat melihat wajahnya.

"Ada apa kamu kemari?" Tanya Gio tampak cuek, tampak dua kantung mata bergantung di matanya.

Ratu menarik napasnya dan menghembuskan nya. "Saya ingin menawarkan kesepakatan dengan anda" Ujar Ratu dengan raut serius.

"Saya akan mengeluarkan anda dari penjara, asalkan anda mau menjadi saksi saya" Ujar Ratu membuat Gio menatap Ratu bingung.

"Siapa yang ingin kau tuntut?" Tanya Gio.

"Kakek dan paman Tiano" Jawabnya membuat Gio seketika bungkam.

Pupil matanya tampak kaget mendengar hal itu. Jarinya bergetar saat menunjuk Ratu.

"Ka-kau? Apa kau mengetahuinya?" Tanya Gio di balas anggukan oleh Ratu.

Lagi-lagi Gio berdecak dan menghela napas panjang. "Sudah ku duga, ia akan tertangkap. Namun aku tak menyangka bahwa cucu kesayangannya sendiri yang sudah menuntutnya, kau memang benar-benar licik" Ujar Gio, Ratu hanya diam menatap Gio dengan wajah datarnya.

"Waktu saya sudah habis" Ucap Ratu melirik jam di pergelangan tangannya dan segera beranjak dari tempat duduknya.

"Saya akan menjadi saksi dalam persidangan itu" Ucap Gio membuat Ratu menoleh menatap Gio dengan tatapan datar.

I'M ANTAGONIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang