49.IKATAN

2.7K 377 25
                                    

"Apakah benar itu, Vernata?" Tanya Hakim kepada Vernata, Vernata tampak gelisah, ia hanya diam saja saat di tanyai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah benar itu, Vernata?" Tanya Hakim kepada Vernata, Vernata tampak gelisah, ia hanya diam saja saat di tanyai.

"Ini adalah cincin cap tanda kepala keluarga Vernata" Ucap Ratu menunjukkan sebuah cincin multifungsi berwarna emas di jari telunjuknya. Semua orang mulai heboh mendengarnya.

"Baiklah" Ucap Hakim mengerti. Kini waktunya pak Tono yang berbicara.

"Yang mulia, saya adalah seorang supir pribadi milik nona Ratu, saya sudah mengecek gudang dan mendapati obat-obatan terlarang itu di dalam sebuah tong. Salah satunya adalah beberapa sabu seberat 3 kilogram yang telah di amankan oleh aparat polisi" Jelas Pak Tono di balas anggukan oleh Hakim setelah ia mendapatkan beberapa berkas bukti disertai beberapa lembar foto dari pihak polisi.

"Yang mulia, saya adalah seorang polisi yang menangani kasus dari tuan Jefri. Setelah saya mendapatkan ijin dari putra satu-satunya, Raja. Saya mendapatkan kesempatan untuk meneliti dan memeriksa catatan keuangan tuan Jefri" Ucap pria itu menyerahkan beberapa catatan dan segera di baca oleh Hakim.

Jefri seketika bungkam saat mendengar hal itu, matanya melirik tajam Raja yang berada di bangku belakang menatapnya dengan wajah dingin yang tampak angkuh.

"Seperti yang terlihat disana, banyak sekali uang yang di dapatkan dari tuan Vernata. Padahal mereka sama sekali tidak membangun relasi perkerjaan. Saya juga menemukan sedikit kejanggalan, dan menemukan fakta bahwa tuan Jefri telah melakukan transaksi pembelian obat-obatan dengan pihak luar negri untuk di kirim kemari" Jelasnya panjang lebar dan di balas anggukan dari Hakim, tanda bahwa ia mengerti.

Ram mendadak panik, ia langsung mengangkat tangannya meminta ijin untuk berbicara. Rasanya ia benar-benar akan hancur jika ia di kalahkan sebelum menyerang sekalipun. Serangan dari pihak penggugat memang tak main-main.

"Yang mulia, bisa saja ada seseorang yang sengaja meletakkan obat-obatan terlarang itu di gudang kediaman Vernata untuk menjatuhkan nama baik keluarga Vernata. Bukankah tak ada satupun saksi yang benar-benar melihat transaksi jual beli secara langsung!" Tegas Ram berdalih.

"Kami memiliki saksi untuk itu yang mulia!" Ucap Kaila memotong membuat semua orang mendadak tegang.

"Baiklah, bawa dia masuk!" Perintah Hakim.

Giovano melangkah masuk menuju ruangan persidangan, di temani penjaga lapas di sebelahnya. Keringat dingin bercucuran dari dahi Vernata saat melihat wajah menantunya muncul kembali di hadapannya.

"Saya adalah mantan menantu di keluarga Vernata, yang mulia" Ucap Gio di balas anggukan dari Hakim.

"Saya adalah saksi yang melihat tuan Vernata melakukan transaksi untuk menjual obat-obatan melalui orang suruhannya bersama tuan Tiano" Ucap Gio. "Anda tak sepantasnya mempercayai mereka, yang mulia. Saya memiliki foto saat mereka melakukan transaksi jual beli"

I'M ANTAGONIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang