"Lo lagi-lo lagi. Bosen banget gue liat muka lo!" Bentak Ratu kepada seorang lelaki didepannya.
"Seharusnya gue yang bilang begitu" Lelaki bernama Raja itu merotasikan bola matanya malas.
"Awas aja ya lo! Sekolah ini, bakalan gue kuasai!" Tantang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini mobil Raja berhenti tepat di depan Rumah Ratu. Vernata mengangkat satu alisnya bingung saat melihat mobil Raja berada di depan.
Ratu bergegas menuruni tangga, dengan cepat ia berlari keluar membuat Vernata sedikit berteriak.
"Ratu? Gak sama William?" Tanya Vernata di balas gelengan cepat oleh Ratu.
"Udah putus!" Balas Ratu bergegas masuk kedalam mobil dan melaju pergi menuju sekolah.
Vernata menatap mobil itu dengan bingung. "Padahal baru dua hari, apa cucuku seorang playgirl?" Gumam Vernata kembali masuk kedalam mansion.
Ratu segera mengeluarkan topengnya dan memakainya. Raja tersenyum tipis, di balik topengnya.
Sekarang mereka siap untuk menghadiri rapat Dewan Sekolah.
Saat sampai di sekolah, Raja segera keluar dari mobil bersama Ratu dengan pakaian formal di sertai topeng di wajahnya.
Seorang satpam langsung membungkuk sopan dan segera mengiring Raja dan Ratu menuju ruang rapat.
Sampainya di ruang rapat, Raja dan Ratu segera di sambut oleh kepala sekolah.
"Ah, selamat datang" Ucap kepala sekolah menjabat tangan Raja di balas anggukan darinya.
Ratu dan Raja segera duduk di kursi mereka. Di sini ada enam orang yang memakai topeng, dan hanya kepala sekolah saja yang tidak memakai topeng.
Kepala sekolah langsung memulai rapat, ia segera menutup pintu dan tersenyum menatap para tamu-tamu pentingnya.
"Baiklah, sebelumnya saya sampaikan rasa terima kasih saya karena kalian sudah dapat hadir di dalam rapat ini" Ucap kepala sekolah. "Seperti yang sudah kita bicarakan, rapat ini selalu di adakan satu kali dalam setahun tentunya di laksanakan untuk pemilihan calon-calon OSIS masa depan bagi SMA Angkasa"
"Baiklah, silahkan tuan 'matahari' berbicara" Ujar kepala sekolah kepada seseorang dengan topeng berlogo matahari, mempersilahkannya untuk bicara.
Lelaki bertopeng matahari berdiri dan berdehem sedikit. "Seperti yang sudah kita ketahui, kita memiliki 15 orang siswa dan siswi berbakat yang sudah sampai di tahap ini. Namun tentunya untuk tes ketiga kita harus lebih selektif lagi dalam memilih"
"Maka dari itu, saya sudah merencanakan beberapa proposal tes yang akan di lalui oleh para murid" Ucapnya memberikan sebuah kertas kepada kepala sekolah.
Raja berbisik kepada Ratu sekilas, rasanya suara lelaki itu terasa familiar.
"Ratu, topeng dengan tanda matahari itu dari perwakilan mana?" Tanya Raja berbisik.
