23.HARI ITU

3K 475 34
                                    

Raja dan Fatur duduk di sofa sambil meminum secangkir teh yang telah di siapkan oleh bik uci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raja dan Fatur duduk di sofa sambil meminum secangkir teh yang telah di siapkan oleh bik uci. Dari tadi mereka hanya duduk diam tanpa berbicara sepatah katapun.

"Raja maafkan gue" Fatur memulai percakapan dengan canggung.

"Gue hanya diminta untuk datang, tak di minta untuk menerima maaf lo" Raja menolak keras membahas hal yang ingin Fatur katakan.

"Maaf karena telah membunuh ibu Anastasia" Fatur menundukkan kepala, sedih.

Raja menghela napasnya kasar dan beranjak dari tempat duduknya. "Lo tahu bukan. kata maaf, tidak akan menghidupkan ibu gue yang sudah mati"

Raja memindahkan posisi letak duduknya sedikit berjauhan dengan Fatur. Rasanya Fatur merasa sedih.

"Apakah tidak ada suatu hal yang bisa membuat lo memaafkan gue?" Tanya Fatur frustasi.

"Bisakah lo meminta maaf kepada ibu gue, di makamnya?"

Fatur terdiam tak bisa membalas pertanyaan Raja. Fatur mengusap tangannya dengan khawatir.

"Disaat seperti ini pun, lo masih memikirkan harga diri untuk mendatangi makam seorang pelacur" Raja menatap jam di pergelangan tangannya dan beranjak dari sofa.

"Jefri sebentar lagi akan pulang, lebih baik gue pulang sekarang" Raja melangkah meninggalkan Fatur yang masih duduk diam di sofa.

"Gue akan pergi!"

Raja berbalik dan menatap Fatur dengan wajah yang tak bisa di tebak. Raja benar-benar bingung dengan sikap Fatur yang mudah berubah.

"Sebenarnya apa alasan lo ingin dekat dengan gue? Apa lo ingin membunuh gue?" Tanya Raja dengan lirih, Raja benar-benar bingung dengan Fatur.

"Apa alasan lo membunuh ibu gue? Apa alasan lo ingin dekat dengan gue? Kenapa?" Wajah Raja terlihat sangat sedih, Fatur benar-benar membuat perasaan Raja terasa terombang-ambing.

"Gue pengen lo menjadi adik gue!" Fatur menatap Raja dengan tatapan sedih.

"Sejak dulu gue sangat ingin memiliki adik. Namun saat gue benar-benar mendapatkan adik, ia malah lahir dari rahim orang lain. Itu membuat gue marah dan memerintahkan orang untuk membunuh ibu lo" Ujar Fatur. "Gue tahu, gue terlalu naif jika berpikir lo dengan mudahnya menerima keluarga kami dengan penuh suka cita. Gue minta maaf atas segalanya"

Raja memejamkan matanya erat, mencoba mengambil keputusan besar. Namun dadanya terasa sesak walaupun hanya untuk bernapas sekalipun.

I'M ANTAGONIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang