17.GIOVANO DAN VERNATA

3.3K 491 31
                                    

"Kalau iya kenapa?" Ratu menatap Raja tak kalah sinis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau iya kenapa?" Ratu menatap Raja tak kalah sinis.

"Baguslah, gue sudah cukup muak melihat muka lo di kelas. Ada baiknya jika lo pindah kelas" Raja melangkah keluar dari kelas menuju parkiran.

Saat sampai di parkiran Raja langsung naik keatas motornya dan melajukan motornya dengan kencang sehingga suara kenalpot motornya terdengar sangat keras.

"DASAR BOCAH ITU! RAJA! KAMU MENGGANGGU ORANG LAIN DENGAN SUARA MOTOR KAMU! HEY!" Teriak satpam memanggil-manggil nama Raja dengan wajah kesal.

"Raja kenapa, sih. Kayak cewek PMS" Cibir Ratu melangkah keluar dari pekarangan sekolah dan langsung masuk kedalam mobil bersama pak Tono.

Saat di perjalanan hanya ada keheningan diantara pak Tono dan Ratu. Tak seperti biasanya mereka selalu membicarakan tentang saham atau instruktur perusahaan jika sedang bosan.

"Nona, apa ada masalah disekolah?" Tanya pak Tono sedikit berhati-hati. Ia tak ingin pertanyaan nya mengganggu Ratu.

Ratu menghela napasnya panjang dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, semuanya baik-baik saja"

Pak Tono hanya diam dan menyalakan musik klasik Canon in D major - Johann Pachelbel. Itu adalah musik kesukaan Ratu saat masih kecil.

"Ah, lagu ini mengingatkan ku tentang ibu Asuh" Ucap Ratu memejamkan matanya mencoba mendengarkan lagu kenangan masa kecilnya.

"Kemarin nona datang ke makam istri saya, ya?" Tanya pak Tono. Ibu asuh Ratu memang merupakan istri dari Pak Tono.

"Saya hanya melihatnya. Saya belum sempat untuk mengunjunginya" Ucap Ratu menekankan suaranya.

Pak Tono tersenyum tipis. "Tak terasa, sudah 5 tahun istri saya meninggal karena kanker" Kata Pak Tono. Nadanya terdengar sedih.

"Ah, kita sudah sampai nona" Pak Tono memberhentikan mobilnya dan langsung keluar membukakan pintu mobil Ratu.

Ratu melangkah keluar dari mobil. Matanya melirik sekilas mobil ayahnya yang tepat berada di garasi mansion.

Saat Ratu masuk kedalam mansion seorang maid berlari menghampiri Ratu dan menundukkan kepalanya.

"Maafkan saya, nona. Tu--tuan besar membawa istri nya berserta anaknya kemari" Ucap maid itu dengan tubuh gemetar.

Ratu menghela napasnya berat. Iris matanya terasa sangat tajam, wajahnya berubah datar dengan tangan yang terkepal erat.

Ratu melangkah tegas masuk kedalam mansion. Saat tiba di mansion seorang gadis yang lebih muda tiga tahun dari Ratu berlari dan langsung memeluk Ratu dengan erat.

I'M ANTAGONIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang