⚜
Selesai jam belajar semua siswi langsung bergegas untuk segera menuju kantin. Ratu mengemas buku-bukunya dengan perlahan. Hari ini ia tidak ingin ke kantin seperti biasanya, karena ia ingin pergi menuju perpustakaan.
Ada hal yang ingin Ratu ketahui didalam perpustakaan itu. Perpustakaan sekolah adalah tempat umum dimana semua siswa-siswi dapat membaca buku disana sesuka hati mereka.
Namun ada sebuah rak khusus di perpustakaan itu. Itu adalah rak khusus bagi para anak OSIS. Rak buku khusus yang hanya boleh dibaca oleh anak OSIS.
Jika di lihat sekilas, buku itu hanya terlihat seperti buku sejarah sekolah biasa. Tapi itulah yang semua orang ketahui secara tidak pasti. Ratu ingin membongkar kedok sekolah ini, rasanya setiap ia bertemu anak OSIS seperti tadi, ia seperti melihat orang-orang yang lebih licik darinya sedang tertawa.
Ratu masuk kedalam ruangan perpustakaan itu, secara diam-diam Ratu berjalan mengendap-endap tanpa suara. Untungnya tak ada orang lain disana, Ratu jadi sedikit merasa bebas.
Sampailah Ratu di rak khusus itu, Ratu menatap sebuah tali merah pembatas antara rak itu dan rak lainnya.
Dengan cepat Ratu meraih buku itu dan langsung membawanya pergi secara natural.
"Hey!"
Ratu membuka matanya kaget. Gadis itu membalikkan tubuhnya menatap seorang penjaga perpustakaan datang menghampiri Ratu.
"Sedang apa disitu?" Tanya penjaga perpustakaan itu meneliti Ratu.
Ratu diam, ia berkeringat dingin. Apalagi saat penjaga perpustakaan itu mulai mencurigai tangannya yang ia sembunyikan di belakang tubuhnya.
"Apa yang kamu sembunyikan?"
Ratu memejamkan matanya erat. Mata ratu kembali terbuka dan menatap penjaga perpustakaan itu dengan tatapan tajam, awalnya ia sudah merencanakan plan B sebelumnya.
Ratu tertawa lepas dan menatap penjaga perpustakaan itu dengan tatapan tajam. Ratu tersenyum dengan smirk nya membuat penjaga perpustakaan itu gemetar.
"Wah, ternyata kamu bisa melihatku" Ucap ratu dengan nada sinis.
Penjaga perpustakaan itu menoleh ke kanan dan kiri dengan takut. Perpustakaan itu memang sangat jarang sepi, tapi entah mengapa hari ini perpustakaan itu terlalu sepi. Penjaga perpustakaan itu jadi ketakutan mengira Ratu adalah hantu.
Apalagi Ratu yang seperti itu mengingatkan penjaga sekolah itu dengan gadis yang baru-baru ini meninggal karena bunuh diri.
Penjaga sekolah itu langsung lari keluar dari Perpustakaan itu dengan langkah cepat sangking takutnya.
Ratu menghela napasnya panjang dan melangkahkan kakinya menuju pintu belakang perpustakaan dengan langkah santai.
"Wah, kamu menarik juga" Ucap seorang pria berjalan mendekati Ratu dengan smirk nya.
Ratu menoleh dan kaget saat melihat kepala sekolah berdiri dibelakangnya. Ratu langsung menyembunyikan buku itu dibelakang tubuhnya.
Kepala sekolah itu tertawa. "Tidak apa-apa, saya tidak marah jika kamu ingin membaca buku itu. Karena mungkin kamu akan mendapatkan hak untuk membacanya suatu saat nanti"
Kepala sekolah itu menepuk bahu Ratu dan berjalan pergi keluar dari perpustakaan itu begitu saja. Cepat-cepat ratu berlari menuju taman belakang sambil memeluk erat buku terlarang itu.
Sampainya ia di taman, ratu mengambil nafasnya panjang untuk memenangkan dadanya yang terus berdetak kencang karena gugup.
Tatapan ratu jatuh kepada buku yang telah ia bawa dengan susah payah itu. Ratu duduk di bawah pohon rindang dan mulai membuka lembaran dari buku itu.
INI ADALAH BUKU KISAH SEJARAH SEKOLAH INI
Pemilik sekolah ini adalah layla.
Ratu mulai beralih dari judul buku itu menuju kisah sejarah sekolah ini. Setelah ia baca, ia sedikit terkejut. Banyak hal yang membuatnya terpana dengan kisah itu, apalagi dengan penjelasan mengenai sekolah seperti apa SMA angkasa ini.
Sekolah SMA angkasa pertama kali di dirikan oleh layla. istri dari Hero, kepala sekolah SMA angkasa saat ini.
Di dalamnya terdapat kisah perjuangan layla untuk membangun sekolah ini karena teringat dengan suaminya di masa SMA yang sangat nakal bahkan memiliki catatan kriminal.
Dikatakan disana, sekolah ini khusus menampung siswa dan siswi yang memiliki catatan kriminal untuk dididik menjadi anak yang baik.
Namun Ratu kaget saat membaca cerita di akhir buku itu. Itu adalah tentang keistimewaan para anak OSIS disekolah ini, yaitu bisa menghapus catatan kriminal jika masuk kedalam 10 besar pada ujian khusus SMA angkasa.
Ujian itu persis sama seperti yang jessica katakan kepadanya sebelumnya. Di sekolah ini ada siswa yang memiliki pangkat tertinggi disini, yaitu ketua OSIS itu sendiri.
Biasanya para siswa atau siswi yang ingin ikut ujian adalah murid yang memiliki catatan kriminal yang sangat sulit dimaafkan.
Namun karena jika seorang murid yang memiliki dosa besar tiba-tiba tidak memiliki catatan kriminal, maka mental mereka akan terguncang karena rasa bersalah yang besar.
Ujian ini bukanlah ujian yang biasa bagi oleh orang-orang yang memiliki dosa besar, karena mental mereka akan terus tertekan jika berada disana.
Maka dari itu tak jarang kebanyakan murid yang menduduki peringkat akhir atau peringkat 10 akan bunuh diri secara sengaja.
Ratu menutup buku itu rapat dan memejamkan matanya sejenak. Kepalanya berpikir untuk mencerna kembali isi dari buku itu. Jika benar disimpulkan, maka William dulunya juga memiliki dosa besar dan ikut ujian untuk menghapus dosanya.
"Apa gue ikut juga, ya?" Ucap Ratu menimang-nimang jawabannya.
Bohong jika ia merasa tidak tertantang setelah membaca buku itu. Apalagi disana disebutkan jika kedudukan ketua OSIS itu setara dengan kepala sekolah dan dapat ambil hakim jika ada kejadian besar di sekolah.
Ratu menatap jam di pergelangan tangannya. Sudah jam pulang sekolah, ia harus segera pergi dari taman itu untuk mengambil tasnya di sekolah dan pulang ke mansion nya.
Ratu berjalan menuju kelasnya. Sekolah sudah mulai sepi. dengan langkah sedikit tergesa-gesa Ratu mengambil tasnya didalam kelas dan berjalan menuju perkiraan.
🔸
🔸
🔸
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M ANTAGONIS
Teen Fiction"Lo lagi-lo lagi. Bosen banget gue liat muka lo!" Bentak Ratu kepada seorang lelaki didepannya. "Seharusnya gue yang bilang begitu" Lelaki bernama Raja itu merotasikan bola matanya malas. "Awas aja ya lo! Sekolah ini, bakalan gue kuasai!" Tantang...