WIMY - 29

22.9K 1.8K 130
                                    

Rival menatap wajah Theea yang duduk di belakangnya dari kaca spion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rival menatap wajah Theea yang duduk di belakangnya dari kaca spion. Gadis itu terlihat sedih dan tidak bersemangat sejak keluar dari kelasnya setelah Atha keluar lebih dulu. Rival tidak tahu apa yang dua orang itu bicarakan tapi ia yakin pembahasan Atha dan Theea pasti tidak jauh-jauh dari perasaan mereka berdua. 

Dugaan Rival, Theea ditolak Atha lagi. 

Cowok hitam manis itu menghela napasnya kemudian berdehem membuat Theea meliriknya sejenak. "Lo kenapa dah? Sakit gigi?" tanyanya mencoba untuk menghibur mantan tetangganya itu. "Atau lagi galau?"

Theea menghela napasnya panjang kemudian menggidikkan bahu. "Gue ditolak lagi," ujar gadis itu jujur. Raut wajahnya terlihat sangat murung. 

Mendengar itu Rival ber'oh'ria seraya mengangguk-angguk. Dugaannya tidak meleset sama sekali. Rival kadang tidak mengerti juga dengan sahabatnya yang satu itu, terlalu sulit menebak isi pikiran Atha. Cowok itu sulit membedakan mana peduli sebagai teman dan mana peduli sebagai orang yang suka versi Atha. 

"Terus lo udah mau nyerah nih?"

"Ya enggak lah!" sahut Theea dengan cepat. "Gue cuma bilang gue ditolak lagi aja, bukan berarti gue udah nyerah. Enak aja! Selama gue belum denger Atha lagi suka sama cewek, gue bakal tetap maju!" katanya penuh tekad dan menggebu-gebu membuat Rival meliriknya seraya geleng-geleng kepala. 

"Atha kalo suka sama cewek ngeri, Ya."

"Ngeri gimana?" tanya Theea tidak mengerti.

"Dia kalo suka ama cewek langsung diajak ke pelaminan."

"Buset! Serius?" tanya Theea tidak percaya.

"Bener lah, orangnya sendiri yang ngomong kok."

Theea jadi berpikir, jika nanti Atha akan menyukainya, berarti mereka berdua akan langsung menikah? Membayangkan itu Theea senyum-senyum sendiri. Tapi detik selanjutnya senyumnya perlahan luntur saat mengingat Atha selalu menolak perasaannya. Susah sekali menembus tembok pertahanan yang Atha bangun. 

"Emang lo siap dinikahin sama Atha di usia muda?" tanya Rival lagi. 

"Ya, kalo cowoknya kayak Atha dan Atha-nya mau kenapa gue harus nolak? Bodoh banget gue kalo sampe kepikiran buat nolak Atha," jawab Theea dengan santai. "Tapi kalo Atha ternyata sukanya sama Lily gimana?"

"Ya berarti dia nikahin Lily lah," sahut Rival yang langsung mendapat cubitan di pinggangnya dari Theea. "Aduh! Sakit kampret!"

"Makanya jangan ngomong macem-macem!"

Rival mendengus. "Makanya jangan mikir aneh-aneh," balas Rival meniru gaya bicara Theea. "Denger ya, perasaan lo itu tergantung pikiran lo sendiri. Kalo pikiran lo yang baik-baik, perasaan lo pasti bakal aman-aman aja, tapi kalo pikiran lo negatif mulu, ya otomatis perasaan lo jadi kacau." Theea terdiam seraya membenarkan ucapan Rival yang menamparnya. 

When I Met You [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang