WIMY - 47

23.7K 1.8K 122
                                    

Maafkan typo yang bertebaran..

Atha dan Gabriel memasuki markas Graventas dengan langkah lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Atha dan Gabriel memasuki markas Graventas dengan langkah lebar. Di sana sudah terdapat para anggota Graventas yang menunggu kedatangan ketua mereka.

Melihat kedatangan Atha semua anggota sontak menegakkan tubuh mereka dan memusatkan pandangan ada satu arah. Athazio.

"Gue gak mau basa-basi, seperti yang udah Rival infoin ke grup, gue mau minta tolong sama kalian semua buat cari Theea." Atha menatap satu persatu anggotanya dengan tatapan serius. "Cari ke mana pun semampu kalian, tapi tetap perhatiin keselamatan."

Tiba-tiba Erlangga mengangkat tangannya membuat Atha menganggukkan kepala, mempersilahkan cowok itu untuk bersuara. "Ada yang lo curigain terlibat sama menghilangnya Theea?" tanyanya membuat Atha terdiam sejenak kemudian nengangguk.

"Satu orang yang pasti terlibat, dia Edri." Para anggotanya saling menatap seraya mengumpat Edri, si biang kerok. "Sebelum ke sini, dia nelepon gue dan bilang kalo Theea lagi ada sama dia. Gue gak tau itu cuma pancingan atau memang bener Theea ada di sana, yang jelas kita harus selidiki karena kemungkinan dia bawa Theea jauh dari jangkauan orang-orang."

Erlangga mengangguk paham dengan penjelasan Atha.

"Gue kenal orang tua Edri," sahut Alkan. "Gue coba selidikin lewat orang tuanya. Vin, lo ikut gue ke rumah bajingan itu." Mendengar itu sontak Kavin mengangguk cepat.

"Gue sama Rival sama anak-anak lain coba datengin markas gengnya, semoga aja ada petunjuk ke mana tuh orang bawa Theea." Erlangga kembali bersuara.

"Kalian hati-hati, jangan sampe ke sana dalam keadaan sehat, pulangnya luka-luka. Tujuan kita buat nyari petunjuk di mana Edri, jangan kepancing emosi," pesan Atha yang di angguki mereka. "Terutama lo, Val. Gue minta tolong lo jangan meledak-ledak di sana, fokus kita nyari Theea."

Mendengar pesan tersebut membuat Rival lantas mengangguk pasrah. "Iya, Tha, gue ngerti."

"Kalau ada apa-apa kabarin di grup."

Erlangga mengangguk. "Ayo jalan!" titahnya kemudian beranjak setelah menepuk pelan pundak Atha, setelahnya diikuti anggota Graventas ke luar dari markas.

"Gue sama Kavin jalan juga, nanti gue kabarin kalau ada info dari o5rng tuanya." Atha mengangguk mendengar kalimat Alkan. "Jangan khawatir, dia baik-baik aja," ujar tunangan Kalista itu pelan sebelum berlalu diikuti Kavin.

Kini hanya ada Atha dan Gabriel yang tinggal di markas. Cowok bertopi itu duduk di sofa seraya menghela napasnya panjang. Gabriel yang melihat wajah kusut sepupunya itu kasihan.

When I Met You [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang