Tandain typonya ya....
...
Senin pagi di Merpati terlihat biasa saja, mengadakan upacara bendera dan berdiri selama beberapa menit di bawah teriknya matahari pagi.
Katanya matahari pagi itu menyehatkan karena mengandung vitamin D, memang benar sih, tapi tetap saja, siapa yang sanggup berdiri lama di bawah matahari seperti ini?
Pegal, kesal dan lapar. Tiga kata itu yang saat ini dirasakan oleh cewek dengan rambut pirang bergelombang sepunggung yang dilapisi topi abu-abu. Napasnya dihela beberapa kali meluapkan kekesalan yang tidak bisa dilampiaskan secara langsung. Theea. Ananda Theea Faurent, nama lengkapnya.
Jujur saja telinga Theea sangat panas mendengar ceramah kepala sekolah yang sedari tadi membahas mengenai kedisiplinan, kebersihan, dan nama baik sekolah. Topik yang sangat membosankan. Dengan malas cewek menatap ke depan seraya merapalkan doa supaya upacara ini segera berakhir.
Gak lucu banget gue pingsan di sini, batin cewek itu menggerutu.
Tak lama setelah itu, entah doanya yang mujarab atau memang waktu upacara sudah berakhir, akhirnya ia bisa meluncur ke kantin ditemani ketiga sahabat yang tentunya merasakan hal yang sama dengannya. Suasana kantin cukup ramai.
“Akhirnya bisa minum juga. Sumpah ya, selama upacara tadi gue gak berhenti neguk liur gue sendiri ngurangin haus. Mana anak-anak OSIS ngawasin Mulu lagi, gak boleh izin sebentar!” keluh cewek di samping Theea menggebu-gebu. Ia kembali meneguk es teh miliknya hingga tak bersisa.
“Emang parah banget sih. Tadi gue mau izin ke toilet aja diikutin.” Cewek berwajah imut dengan bando pink di kepalanya itu ikut menyahut. Sementara Theea dan cewek tomboy yang duduk di sebelahnya hanya diam menyimak.
“Senin depan bolos aja, yuk!” ajak Theea membuat ketiga sahabatnya menatapnya dengan tatapan horor.
Mendapat tatapan seperti itu lantas Theea tertawa keras. Tampang teman-temannya ini sangat lucu dan menghibur. Tentu saja Theea hanya bercanda dengan ajakannya itu. “Biasa aja kali tampang kalian, serius amat.” Ketiga cewek itu serentak mendelik masam.
"Bisa diem gak?! Suara jelek lo mengganggu banget!”
Mendengar nada sarkas tersebut membuat keempat cewek itu lantas menatap ke arah meja yang letaknya hanya selisih satu meja dari mereka.
"Kenapa Lo? Kalo gak suka, ya, cabut aja kali, gitu aja repot,” sahut Zia dengan tatapan sewotnya.
Raqqueena Bilqis Allexis, cewek yang selalu merasa di atas dan paling berkuasa, juga sangat membenci Theea dari kelas sepuluh itu menatap Zia dengan wajah memerah. Cewek itu berdesis. “Dasar caper!”
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Met You [TERBIT]
Teen FictionJudul lama : ATHAZIO Awalnya Theea hanya tertarik pada ketua geng nomor satu di sekolahnya dan bertekad untuk menjadikan cowok itu sebagai kekasihnya karena penasaran dengan sifat pendiam dan tenangnya. Namun, Theea tidak menyadari jika rasa tertar...