EXTRA PART

28.2K 1.9K 49
                                    

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Atha yang telah lengkap dengan baju koko dengan bawahan sarung batik berwarna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Atha yang telah lengkap dengan baju koko dengan bawahan sarung batik berwarna hitam. Cowok itu sudah dalam keadaan berwudhu.

Matanya melirik sang istri yang duduk di tepi ranjang, memakai mukena putih, menatap kagum ke arahnya.

"Ngapain?" tanya Atha heran.

"Liatin suami gue, ganteng banget ternyata." Atha mendengus lirih mendengar jawaban itu. Istri tengilnya sudah kembali dan kesabaran Atha juga harus bertambah. Ia berjalan ke arah sajadah yang sudah di gelar Theea setelah mengambil pecinya.

Melihat Atha yang sudah berdiri di atas sajadahnya, sontak Theea berdiri di belakang Atha, di atas sajadahnya. Mereka sholat subuh berjamaah.

Theea menatap punggung lebar Atha dengan binar haru. Darahnya berdesir kala mendengar lafaz iqamah Atha. Ia mendengar dengan khidmat setiap bacaan-bacaan ayat suci yang Atha bacakan.

Selalu seperti itu, setiap Atha mengimaminya sholat, Theea selalu mengeluarkan air matanya. Entah itu air mata kebahagiaan dianugerahi suami yang bisa menuntunnya ke jalan yang baik, atau air mata penyesalan karena selama ini ia lalai sebagai seorang hamba.

"Nangis lagi?"

Theea menghapus air matanya lalu menyalami Atha. Mereka telah usai sholat dan berdoa.

Keduanya saling tatap. "Gak tau kenapa setiap denger bacaan sholat lo, gue pengen nangis terus."

Atha tersenyum tipis lalu menggenggam tangan Theea, mengelusnya sayang. "Itu artinya hati lo udah mulai ngerasain nikmatnya ibadah."

"Bener?"

"Iya, makanya jangan sampe ninggalin sholat ya, kecuali kalo lagi datang bulan. Jangan sampe Allah narik lagi nikmatnya ibadah itu dari lo," tutur Atha lembut membuat Theea mengangguk cepat.


"Janji. Bimbing gue terus ya, Tha. Jangan biarin gue jadi istri yang buruk buat lo. Jangan biarin gue jauh dari Allah."

"Pasti."

"Makasih, sayangku. Makin cinta, deh, hehe."

Atha memutar matanya malas lalu membalas pelukan manja Theea. Sudut bibirnya terangkat saat Theea bercerita tentang apa pun. Gadis itu cerewet dan Atha suka itu.

"Oh iya, Tha." Theea menjauhkan tubuhnya lalu menatap Atha yang menaikkan satu alisnya.

"Kenapa?"

"Gue boleh minta sesuatu, gak?" tanya Theea ragu.

"Minta apa?"

When I Met You [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang