"Atha! Tha, tunggu!"
Atha menghentikan langkahnya yang akan menuju motornya terparkir lalu berbalik menghadap gadis yang berlari mengejarnya. Cowok itu hanya diam menunggu gadis yang tak lain adalah Theea sampai di depannya, sedikit membungkuk guna menetralkan napas yang tersengal-sengal lalu kembali tegak menatap Atha. "Lo beneran terima tantangan Edri?"tanya gadis itu langsung.
Atha tidak langsung menjawab, ia mengedarkan pandangannya sejenak sebelum menatap Theea. Cowok itu sadar jika ia dan Theea kini menjadi pusat perhatian para siswa yang masih berada di sekitar mereka. Tapi sepertinya Theea tidak menyadari itu.
"Tha! Jawab dong!"desak Theea tidak sabaran.
"Gue belum bilang terima," jawab Atha tenang. Theea mengerutkan keningnya membuat Atha menghembuskan napas. "Lo mau dijadiin bahan taruhan?"tanya cowok itu balik.
Dengan cepat Theea menggeleng. "Makanya gue nanya ke lo, lo terima atau enggak tantangan tuh bocah gila."
"Gue duluan." Atha melewati Theea dan kembali menuju motornya berada tanpa menjawab pertanyaan Theea tadi. Atha masih harus mempertimbangkan keputusannya mengenai tantangan Edri tadi.
Seakan teringat sesuatu Theea kembali mengikuti Atha."Gue nebeng dong, Tha," pinta gadis itu dengan tatapan memelas. Tapi Atha hanya menatapnya sekilas lalu menggeleng tegas. Melihat reaksi Atha membuat Theea mengerucutkan bibirnya. "Ayolah, Tha. Gue gak tahu harus pulang sama siapa. Temen-temen gue udah pulang duluan, duit gue habis buat ongkos, terus baterai gue habis juga. Bantuin dong."
Atha masih tetap pada pendiriannya. Cowok itu langsung naik ke atas motor begitu sampai di parkiran mengabaikan Theea yang mencoba membujuknya. "Gue pinjemin duit buat ongkos," putus cowok itu yang langsung diberi gelengan oleh Theea. Atha ini! Theea kan maunya dibonceng oleh cowok itu.
"Gak mau! Gue maunya dianterin sama lo. Ya? Boleh ya?"
"Gue pesenin taksi."
"Gak mau!"
Atha menghela napasnya lelah. Ia menatap lurus gadis yang masih berdiri di samping motornya dengan raut wajah dibuat semenyedihkan mungkin. "Gue pinjemin Hp buat nelpon temen lo."
Theea semakin cemberut lalu sedetik kemudian ia mengambil kunci motor yang tertancap di kontaknya lalu membawanya pergi. Tingkah Theea yang tidak bisa dibaca Atha membuat cowok itu menghembuskan napasnya kasar lalu turun dari motornya dan mengejar langkah Theea yang sudah keluar dari gerbang sekolah.
Gadis itu benar-benar!
"Theea, balikin kunci motor gue!"
Theea buru-buru mengantongi kunci tersebut di saku roknya. Ia menggeleng tegas lalu mempercepat langkahnya saat Atha yang melangkah lebar ke arahnya. "Anterin gue pulang dulu, baru gue balikin!"
"Gue bayarin ongkos lo pulang."
"Gue maunya dianterin sama lo."
"Sama aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Met You [TERBIT]
Teen FictionJudul lama : ATHAZIO Awalnya Theea hanya tertarik pada ketua geng nomor satu di sekolahnya dan bertekad untuk menjadikan cowok itu sebagai kekasihnya karena penasaran dengan sifat pendiam dan tenangnya. Namun, Theea tidak menyadari jika rasa tertar...