"Bang, lagi ngapain? Sibuk gak? Umma bileh masuk?"Atha yang tengah membaca buku di meja belajarnya sontak menoleh ke arah pintu di mana Umma Nadia berdiri. Atha langsung menutup buku tersebut dan menghadap penuh pada sang ibunda.
"Masuk aja, Umma. Abang gak sibuk kok. Umma butuh sesuatu?"
Mendengar itu Umma Nadia masuk ke dalam menghampiri putranya yang masih mengenakan sarung dan baju koko. "Di bawah ada Tante Citra sama Om Irwan, katanya mau ketemu Abang," jelas wanita itu membuat Atha mengerutkan keningnya.
"Ada apa, Umma? Mereka mau nanyain soal Lily di sekolah?" tanya cowok itu bingung.
Umma Nadia tersenyum tipis. "Mending Abang ganti sarung dulu, terus ke bawah, ya. Ada Ayah juga tuh."
"Kok tumben Ayah pulangnya cepet?"
"Umma ke bawah dulu ya, kalo mau nanya, nanti aja di bawah. Cepet ya, Nak." Setelah mengatakan itu Umma Nadia berlalu keluar dari kamar meninggalkan Atha yang masih bingung.
"Ada apa sih?" gumam cowok itu kemudian bangkit dan berganti pakaian.
Beberapa menit kemudian Atha turun ke bawah menuju ruang tamu. Benar kata Umma Nadia, ada Lily dan kedua orang tuanya sedang berbicara dengan Ayah Fathur.
Kedatangan Atha di sambut hangat oleh kedua orang tua Lily. Cowok itu duduk di tengah-tengah Umma dan Ayahnya dengan tenang meski dalam hati dan pikirannya banyak sekali pertanyaan.
Kenapa ia merasa pertemuan ini agak formal?
"Baiklah, karena orang yang kita tunggu sudah datang, sepertinya kita mulai pembicaraan serius ini." Atha menoleh pada papa Lily yang memulai pembicaraan.
"Atha, sepertinya yang sama-sama kita ketahui sebelumnya kalau putri Om mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari salah satu teman sekelasnya, hal itu membuat kami sebagai orang tua sangat mengkhawatirkan keamanan dan kenyamanan Lily selama di sekolah. Jadi, Om sebagai Ayah Lily meminta kamu sebagai pelindung Lily."
Atha mengangguk-angguk paham. Ternyata membahas kasus Lily waktu itu. "Gak perlu Om minta oun saya akan melindungi Lily karena dia adik sepupu saya, Om. Om gak perlu khawatirin itu, saya udah minta tolong teman-teman saya yang sekelas sama Lily untuk jaga dia," jawab Atha tegas. "Dan insya allah Lily aman."
Mendengar jawaban Atha barusan membuat Ayah Fathur tersenyum tipis. Sepertinya putranya ini tidak mengerti maksud permintaan ayah Lily tadi. Bukan hanya Ayah Fathur yang tersenyum tipis, tapi Om Irwan juga sama.
"Maksud Om bukan seperti itu, Tha," ujar Om Irwan tersenyum lagi. "Mas Fathur, tolong dijelasin, kayaknya Atha gak ngerti maksud permintaan saya tadi."
Ayah Fathur mengngguk pelan kemudian menepuk kecil bahu putranya. "Om Irwan mau angkat kamu jadi mantunya, Tha," jelas pria itu tanpa aba-aba. Hal itu membuat Atha terkesiap.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Met You [TERBIT]
Teen FictionJudul lama : ATHAZIO Awalnya Theea hanya tertarik pada ketua geng nomor satu di sekolahnya dan bertekad untuk menjadikan cowok itu sebagai kekasihnya karena penasaran dengan sifat pendiam dan tenangnya. Namun, Theea tidak menyadari jika rasa tertar...