Judul lama : ATHAZIO
Awalnya Theea hanya tertarik pada ketua geng nomor satu di sekolahnya dan bertekad untuk menjadikan cowok itu sebagai kekasihnya karena penasaran dengan sifat pendiam dan tenangnya.
Namun, Theea tidak menyadari jika rasa tertar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Theea memasukkan semua alat tulisnya ke dalam tas begitu guru yang mengajar keluar dari kelas. Tingkah gadis itu ditonton oleh ketiga sahabatnya yang menatapnya bingung. Theea terlihat seperti terburu-buru ingin keluar.
"Lo mau ke mana? Buru-buru amat?" tanya Zia penasaran. "Kalista aja belum masukin buku-bukunya ke dalam tas." Memang hari ini rencana awalnya Theea dan ketiga sahabatnya pulang bersama Kalista yang hari ini membawa mobilnya.
Mendengar itu Theea menghentikan gerakannya memasukkan buku kemudian menepuk jidatnya. "Duh, gue lupa bilang! Sorry banget nih guys, hari ini gue gak bisa pulang bareng kalian," ujar Theea dengan wajah tidak enaknya.
"Kenapa?" tanya Vava. "Pulang bareng Atha ya, lo?" tebaknya asal.
"Iya." Dan jawaban Theea baru san membuat Vava dan Zia melongo tidak percaya, sementara Kalista mengernyit heran.
"Lah? Beneran pulang bareng. Kok bisa?" Zia menyahut. "Kok Atha mau diajak pulang bareng?"
"Ya mau lah! Orang bukan cuma gue yang ditebengin. Ada Lily sama Kavin juga," jawab Theea santai. Vava dan Zia langsung membulatkan mulutnya mengerti. Mereka kira Atha hanya menumpangi sahabat mereka saja, ternyata tidak, toh. Ada Lily juga.
"Jadi lo gak ikut kita nih?" tanya Kalista yang dibalas Theea dengan gelengannya. "Yaudah, hati-hati."
Theea tersenyum manis mendengar pesan dari sahabatnya itu. "Makasih cintaku." Gadis menyampirkan tas di bahunya setelah memastikan barang-barangnya tidak ada yang tertinggal. "Gue duluan ya, guys. Doain semoga hari ini Atha mulai suka sama gue. Bye!"
Setelah mengatakan itu Theea berlalu keluar meninggalkan ketiga sahabatnya menatap punggungnya dengan helaan napas. "Menurut kalian, berapa persen kemungkinan Atha bakal suka sama Theea?" Zia memulai pembicaraan sepeninggal Theea. Ia menatap Vava dan Kalista bergantian.
"80 persen," sahut Vava terlihat yakin. "Theea itu tipe orang yang gak susah buat dicintai. Orangnya cantik, baik, royal, cuma rada sinting dikit, gak ngaruh." Gadis itu tertawa di akhir kalimatnya.
Zia dan Kalista ikut tertawa mendengar.
"Kalo Atha sampe bener-bener suka sama Theea, gue mau liat dia sebucin apa sama temen kita itu. Tiga tahun sekolah, gue gak pernah denger rumor dia deket sama cewek." Zia menambahkan. "Terus kata Erlangga, Atha kalo suka gak akan mau ngasih tau ke orang yang dia suka."
"Lah, kenapa?"
"Karena, gue gak tau juga sih. Erlangga gak mau jawab." Vava mendesah kecewa mendengar jawaban Zia. "Intinya, Atha gak akan bilang dengan gamblang kalo dia suka sama cewek. Jadi kita gak bisa nebak, tunggu aja lah."