"Kalo misalnya ada satu permintaan yang pengen lo minta kabulin ke Allah, apa yang lo minta?"
"Jadi temen hidup Athazio."
Theea langsung mengedipkan matanya pada Atha yang hanya diam menatapnya datar. Cowok itu berdecak pelan kemudian mengalihkan tatapannya ke arah lain. "Gue mau minta supaya Allah jodohin gue sama Atha, biar jalan hidup gue itu lurus, gak banyak tikungan, tanjakan sama turunannya. Tapi kalo gak bisa, ya doa lagi sampe Allah capek denger doa gue terus jadiin Atha jodoh gue," jelas gadis itu nyengir tidak jelas.
Kavin tergelak mendengar ucapan Theea barusan. Ia melirik ketuanya itu dengan tatapan geli. Saat ini mereka bertiga tengah berada di ruang tamu di rumah Atha. Theea sudah mengganti seragamnya dengan kaos dan rok milik Umma Nadia, sebab seragamnya kotor akibat kejadian di belakang sekolah tadi.
Punggung Theea ternyata luka dan mengeluarkan darah yang cukup banyak. Ia menyadarinya saat berada di dalam mobil menuju ke rumah Atha. Sepertinya punggung Theea tidak sengaja membentur sesuatu yang tajam dan keras hingga menimbulkan luka.
Sementara itu Lily sudah kembali ke rumahnya dengan kondisi yang cukup baik. Atha berusaha menenangkan sepupunya itu dibantu Theea meski dalam hati Theea merasa sangat cemburu melihat perhatian Atha. Tapi ia tahu situasinya sedang tidak memungkinkan untuk cemburu.
"Vin, mending lo cabut deh sekarang!" usir Atha yang telinganya sudah panas mendengar dua orang itu membicarakannya di depannya.
"Dih, Bos. Gue masih mau ngegibahin lo sama Theea, tau."
Theea tertawa kecil seraya melahap kue kukis yang tadi Umma Nadia hidangkan untuk mereka. "Tau lo, Tha. Lo jangan rusak kesenangan kita gitu dong. Lagian lo diajak ngegibah gak cocok sama tampang lo."
Kavin mengangguk setuju.
Belum sempat Atha berbicara tiba-tiba Lily dan mamanya datang bertamu membuat atensi ketiga remaja itu teralihkan. Atha langsung bangkit saat mama Lily mendekat ke arahnya dan gadis berjilbab itu mengekor di belakang.
"Umma ada, Tha?" tanya Tante Citra basa-basi. Wanita itu sempat melirik Theea yang masih duduk dan menatapnya seraya menggigit kukis.
"Ada di dapur, Tante. Mau saya panggilin?"
"Itu pacar kamu ya?" Alih-alih menjawab pertanyaan Atha, Tante Citra justru bertanya mengenai Theea yang mengerjap pelan menatapnya. "Kayaknya Tante sering liat dia ke sini terus."
"Ma!" tegur Lily menatap tidak enak pada Theea.
Atha melirik Theea yang justru tersenyum tipis. "Namanya Theea Tante, dia temen sekolah saya yang kebetulan jadi murid les privat saya sampai lulus," jawab Atha meluruskan.
"Salam kenal Tante," ujar Theea tersenyum ramah.
Tante Citra mengangguk dengan ekspresi tidak senangnya. "Emang di sekolah boleh warnain rambut ya?" tanyanya lagi melihat warna rambut Theea berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Met You [TERBIT]
Teen FictionJudul lama : ATHAZIO Awalnya Theea hanya tertarik pada ketua geng nomor satu di sekolahnya dan bertekad untuk menjadikan cowok itu sebagai kekasihnya karena penasaran dengan sifat pendiam dan tenangnya. Namun, Theea tidak menyadari jika rasa tertar...