When I Met You [TERBIT]

WIMY - 45

Hai, apa kabar?

"Kata dokter Lily harus di rawat beberapa hari di sini, karena kondisinya lemah banget." Atha mengangguk mengerti dengan penjelasan Umma Nadia yang baru saja kembali dari ruang dokter yang memeriksa Lily bersama Tante Citra. 

Tadi saat mereka sampai di rumah Lily, gadis berjilbab itu tidak sadarkan diri di pangkuan sang mama dengan wajah pucat. Kemudian tanpa menunda-nunda lagi Atha meminta Tante Citra dan beberapa pelayan di rumahnya untuk mengangkat tubuh Lily ke dalam mobil dan segera membawanya ke rumah sakit. Beruntung Lily langsung mendapat penanganan dari dokter. 

"Mbak, makasih banyak ya udah bantu aku bawa Lily ke sini. Atha juga, makasih banyak. Tante gak tau lagi kalo kamu gak tepat waktu dateng bawa Lily ke rumah sakit."

Umma Nadia tersenyum tipis mendengar ucapan Tante Citra. "Sama-sama, Cit. Kita ini kan keluarga, jadi udah seharusnya saling bantu. Lily juga keponakan Mbak dan adik sepupu Atha, gak mungkin kami biarin kamu kesulitan."

Tante Citra mengangguk kemudian menatap wajah pucat putrinya yang terbaring di ranjang pasien dengan sendu. "Lily begini karena kepikiran sama penolakan Atha waktu itu.  Walaupun dia keliatan nerima-nerima aja keputusan Atha, aku tau kalo anak aku ini kecewa. Dia udah naruh hati sama Atha dari dulu. Waktu aku bilang dia akan di jodohin sama Atha, dia gak nolak sama sekali. Raut wajahnya juga keliatan seneng banget, makannya juga jadi banyak." Tante Citra menjeda kalimatnya sejenak.

"Tapi, setelah Atha nolak perjodohan itu, nafsu makannya jadi berkurang, tiap malem aku juga denger dia nangis di kamarnya. Wajahnya jadi murung, tapi dia selalu bilang dia baik-baik aja."

Umma Nadia sontak menatap putranya yang juga menatapnya. 

Tante Citra sontak menoleh pada Atha. "Tha, Tante gak nyalahin kamu sama sekali atas keputusan kamu itu, Tante juga gak bermaksud buat kamu ngerasa bersalah. Tapi Tante minta tolong banget, pikirin sekali lagi tentang perjodohan kalian. Tante sama Om bener-bener menaruh harapan yang besar sama kamu untuk tetap di sisi Lily. Lily butuh kamu Tha. Tante mohon banget pikirin lagi tentang ini. Tante gak bisa liat Lily sedih sampai sakit begini."

Atha hanya bungkam mendengar permintaan Tante Citra. Cowok itu melirik Ummanya sejenak kemudian menghela napasnya pelan. "Tante, saya gak tau kalau Lily sampai begini karena penolakan saya waktu itu. Saya juga gak tau kalo Lily suka sama saya. Tapi mohon maaf Tante, saya tetep gak bisa. Saya gak punya ketertarikan khusus sama Lily. Saya anggap Lily hanya sebagai adik," ujar Atha menolak dengan nada tenangnya. 

"Tante tau, tapi rasa suka itu bisa di pupuk seiring berjalannya waktu. Kalau terus bersama Tante yakin, kamu bisa ngubah perasaan sebagai sodara menjadi perasaan sebagai laki-laki ke perempuan. Tante mohon pertimbangin lagi perjodohan kalian." Tante Citra semakin memelas membuat Atha serba salah. Cowok itu menatap Ummanya yang tersenyum menenangkan.