Part 19: Different story from Different person

15.4K 674 38
                                    

Jangan lupa vote ya guys. Support aku terus agar aku semakin semangat buat cerita yang tentunya nggak akan kalah seru sama cerita yang kalian baca sebelumya❤️❤️

Happy Reading✔️💞
.
.
.
.
.

Satu bulan kemudian...

Ella dinyatakan sudah sembuh. Benar-benar sembuh. Ella sudah bisa berjalan tanpa takut tubuhnya sakit lagi. Ella sudah menjalani aktivitas seperti biasa.

Hari ini Ella menemui pemilik perusahaan model dan berniat untuk mencalonkan dirinya sebagai model. Kebetulan saat Ella berumur 15 tahun, ia juga pernah ikut model atas suruhan Ibunya.

Karena Ella memiliki wajah yang cantik dan tubuh yang putih bersih. Ibunya pikir bahwa Ella mampu menjadi model yang terkenal. Dan sekarang Ella ingin mewujudkan keinginan itu.

Ella direkomendasikan langsung oleh Luna. Luna sejak sebulan lalu susah payah untuk mencari perusahaan model yang terbaik. Dan akhirnya ketemu juga. Sebenarnya Ella bisa mencari sendiri. Tapi Ella sangat menghargai perjuagan Luna. Mau bagaimana juga.

Mereka bertemu di sebuah Kafe yang lumayan jauh dari tempat tinggal Luna. Sekitar 20 kilo meter kira-kira. Ella hanya diantar oleh supir barunya. Kemarin Sean baru saja merekrut supir baru khusus untuk mengantarkan Ella kemana-mana. Sekaligus mengawasi Ella.

Ella menatap jam tangannya. Hari ini ia ada janji untuk bertemu dengan Austin. Ella mengajak Austin untuk makan bersama nanti sore. Dan sekarang masih jam dua siang.

Ella turun dari mobil.

"Pak. Bapak tunggu sini bentar ya. Kalo bapak mau pesan makan pesan aja biar aku yang bayar" ucap Ella kepada supirnya.

"Oh nggak non. Bapak udah makan tadi sebelum berangkat" jawab supir itu dengan sopan.

"Yaudah kalo gitu pak. Tapi kalau mau pesan jangan sungkan ya. Aku masuk dulu" pamit Ella.

Ella menenteng tasnya lalu berjalan dengan pelan. Sudah beberapa bulan tidak berjalan sendirian jujur saja Ella merasa aneh.

Ella masuk ke dalam Kafe yang lumayan mewah itu lalu mencari tempat duduk dimana pemilik perusahaan model itu duduk.

Ella membaca pesan itu kembali. Orang itu bilang kalau ia duduk di kursi paling pojok. Tapi Ella sama sekali tak menemukan ada seorang perempuan duduk di sana. Atau dia belum datang?

Ella pun memutuskan untuk menunggu saja. Tapi tiba-tiba ada seorang muda melambaikan tangan kepadanya.

Ella sedikit bingung. Pasalnya yang janjian dengannya itu adalah perempuan tapi...

Lelaki itu ternyata tau namanya juga. Ella menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi bingung... dan akhirnya Ella berjalan pelan menghampiri lelaki asing itu.

"Ehmm... Sorry, kamu... kamu yang janjian sama aku ya? Tapi aku disini janjian sama orang yang namanya Safira, kamu.... siapa?" Ucap Ella was-was.

Semenjak kejadian Gio kemarin Ella sedikit khawatir bertemu dengan lelaki asing. Ella saja kadang masih tak nyaman berada di dekat Sean.

"Iya. Itu aku. Aku adik sekaligus managernya Kakak aku. Safira. Btw dia lagi sibuk banget karena dia baru aja nikah. Jadi aku yang mewakili dia" ucap lelaki itu.

Ella mengangguk paham. Matanya meneliti wajah lelaki itu. Paras tampan serta hidungnya yang sangat mancung. Ella mengaku kalau lelaki itu tak kalah tampan dengan Sean. Ah... kenapa jadi membandingkannya dengan Sean sih. Rutuk Ella.

Lelaki itu mengulurkan tangannya. "Perkenalkan, nama aku Angkasa. Aku rasa kita bisa bersikap santai saja alih-alih formal. Karena aku juga begitu sama semua Talent ku"

Obsessed With You #Seri 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang