Happy Reading....
.
.
.
.
.
."Ha... Hamil?"
Ella syok. Mulutnya sampai menganga karena begitu terkejut. Tubuhnya memanas tiba-tiba. Luna hamil? Itu... Adalah kabar yang bagus. Tapi... Dengan siapa Luna hamil? Apakah Sean pelakunya.
"Kakak hamil Ella" ucap Luna lagi.
Mata Ella sampai berkaca-kaca.
"Ba...bagus dong Kak. Kakak hamil! Kakak akan segera menjadi ibu. Itu berita bagus, selamat ya Kak!" Ucap Ella berpura-pura.
Hati Ella mendadak perih. Kalau memang benar anak itu adalah anak Sean, Sean pasti sangat bahagia mendengarnya. Sean baru saja kehilangan bayinya, mungkin kehadiran bayi itu bisa membuat Sean berubah. Ella sedikit sedih, secepat itukah akan ada yang mengisi posisi anaknya di sisi Sean.
"Kakak udah kasih tau Kak Sean? Dia pasti seneng banget denger berita ini" ucap Ella mencoba menahan perasaannya.
Mendadak Luna takut untuk memberi tahu Ella yang sebenarnya. Luna takit kalau Ella akan kecewa bahwa Luna telah berselingkuh dan hamil dengan lelaki lain, bukan dengan Sean.
Luna kemudian tersenyum lalu menggeleng. "Kamu pertama orang yang tahu kalau Kakak hamil. Karena kamu orang yang paling penting di hidup Kakak"
Ella tau jenis senyuman itu. Senyuman yang mencoba berusaha untuk menyembunyikan perasaan sedih. Ella perlu jawaban dari semua pertanyaan yang ada di benaknya. Anak siapakah itu? Tapi, Ella tak mungkin langsung menanyakannya segampang itu. Atau Luna mungkin akan tersinggung.
"Kenapa Kak Luna nggak kasih tau Kak Sean? Itu anaknya. Kalian udah hampir setahun menikah kan. Kak Sean pasti bahagia" ucap Ella.
"Ehmm.... Kakak nggak mau kasih tau dulu ke Sean. Sebentar lagi dia ulang tahun, Kakak akan memberi tahu dia saat dia ulang tahun nanti. Kamu mau bantuin Kakak kan? Sementara kita rahasiakan soal kehamilan Kakak. Kamu mau kan Ella?"
Luna tak berani. Benar-benar tak siap harus mengaku. Ella pasti membencinya kalau tau Luna sudah main gila dengan lelaki lain. Luna juga tak sadar kalau Luna telah berbuat hal yang sangat buruk selama hampir dua tahun lamanya.
Sedangkan Ella merasa curiga. Benar kalau Luna menyembunyikan sesuatu. Ulang tahun Sean masih 3 bulan lagi. Bukannya kalau Luna memberi tahu pada saat Sean ulang tahun, perut Luna sudah mulai membesar? Rasanya tak masuk akal. Kecuali ada alasan lain kenapa Luna tak memberi tahu Sean.
Ella masih sedikit ragu karena Sean bilang kalau Sean sudah lama mengikuti Luna dan Luna hampir tidak pernah bertemu dengan lelaki lain selain klien nya. Kira-kira setelah Ella mengalami kecelakaan itu, Sean bilang kalau Luna sudah berhenti bertemu dengan lelaki lain.
Lantas apakah benar itu anak Sean? Tapi Sean bilang kalau Sean ingin balas dendam dengan Luna. Kenapa harus repot-repot menghamili Luna?
Atau semua ini Sean lakukan karena Sean baru saja kehilangan anak? Kalau benar, Bukankah Sean sangat kejam kepada Ella? Sean lah yang bilang kalau lelaki itu mencintainya! Tapi ternyata itu semua hanya omong kosong.
"Kamu mau kan Ella?" Tanya Luna lagi.
Ella tersenyum lalu mengangguk. "Ya. Tentu saja aku setuju. Aku ikut senang karena akhirnya Kakak bisa hamil juga. Aku seneng karena akhirnya aku akan mempunyai keponakan" Ella tersenyum dibalik rasa sakit di hatinya.
Luna tak tersenyum. Perempuan itu justru memasang wajah sedihnya. Seolah-olah Luna tak senang dengan kehadiran bayi di dalam perutnya.
"Oh iya Kak. Tadi aku nggak ketemu sama Kak Safira, yang datang manager sekaligus adeknya Kak Safira. Namanya Angkasa, Kakak kenal sama Angkasa?" Tanya Ella mencoba mengalihkan perhatian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed With You #Seri 1 (END)
RomantizmElena atau biasa dipanggil Ella, gadis yang cantik berusia 19 tahun. Ia sudah menjadi yatim piatu saat ia masih duduk di kelas 1 SMA. Yang mengharuskan ia tinggal bersama Kakaknya yang sudah menikah. Awalnya biasa saja. Tapi semakin hari, Kakak ipar...