Part 22: Who's Cassandra?

15.2K 629 26
                                    

Guys kalo kalian ngga suka sama ceritanya ngga usah di paksain ya. Aku juga nggak maksa kok kalian harus suka sama cerita ini. Intinya kalo kalian muak atau kesel lebih baik berhenti baca aja. Atau kalian bisa lanjut baca pas cerita ini udah ending.

Happy Reading....
.
.
.

"Aku mandi dulu ya Kak" ucap Ella.

Sean yang sedang memejamkan matanya itu hanya bergumam. Sean membalikan badannya membelakangi Ella. Ella tersenyum masam.

Ella mengambil bajunya yang berceceran di lantai dengan langkah lesu. Ella masuk ke kamar mandi dan menutup pintu dengan rapat.

Ella menyandarkan tubuhnya di pintu itu lalu menghela napas dalam-dalam. Ella melihat seluruh badannya yang dipenuhi dengan bercak kemerahan. Kedua tangan yang membiru karena cengkeraman kuat dari Sean serta bibirnya yang berdarah karena Sean terlalu kuat menggigitnya.

Oke, Ella sudah seperti perempuan murahan sekarang. Menggoda istri Kakaknya dan mengajaknya berhubungan seks.

Ella berjalan dan berhenti di depan kaca berukuran besar itu. Tersenyum pada dirinya sendiri.

"It's ok Elena. Ini bukan salah lo. Lo berkorban demi Luna. Lo cuma perlu fokus ke satu hal, yaitu membuat Sean jatuh cinta sepenuhnya sama lo. Setelah itu semua akan selesai" Ucapnya pada diri Sendiri.

Ella menatap wajahnya dengan tatapan sendu. Merasa begitu kacau. Ella tak pernah bisa membayangkan kalau hidupnya bisa sekacau ini.

Air mata tiba-tiba menetes begitu saja. Oke, Ella tak bisa membendung air matanya. Tangannya mencengkeram wastafel itu, tapi bibirnya masih bisa tersenyum.

Cklek....

Ella buru-buru menghapus air matanya saat ia merasa kalau Sean masuk ke dalam kamar mandi. Ella merapikan rambutnya yang kacau.

"Sayang, Katanya mau mandi. Kok lama banget" ucap Sean sambil masuk lalu menutup pintu kamar mandi.

"Aku... Airnya dingin banget. Aku agak males mandi jadinya" Jawab Ella sambil mencoba tersenyum.

Ella merinding ketika kedua tangan Sean mengusap pinggangnya dan melingkarkan tangannya. Sean menatap Ella di pantulan kaca dan tersenyum begitu manis.

"Mau aku temenin?" Bisik Sean.

"No. Kalo Kakak temenin bisa-bisa aku nggak jadi mandi" tolak Ella.

Sean tertawa. lelaki itu melepaskan lilitan tangannya di pinggang Ella.

Sejenak mereka terdiam. Saling menatap lewat pantulan kaca.

"Aku masih bingung sama sikap kamu yang tiba-tiba berubah. Aku berharap kalo ini bukan main-main" ucap Sean.

Ella terdiam.

"Kamu... Serius kan soal kejadian tadi?"

"Aku butuh waktu Kak. Tolong, untuk sementara kita bisa bersikap seolah semuanya baik-baik aja. Soal itu, aku nggak tau pasti. Intinya, aku mau kita melupakan kenangan buruk tentang kita. Kakak bilang cinta sama aku kan, aku akan mempertimbangkan hal itu" Ucap Ella.

"Iya. Aku percaya sama kamu. Mungkin hubungan kita nggak akan mudah, tapi asal kamu tau aja, keinginan untuk menjadikan kamu satu-satunya perempuan untuk aku itu ada" Ujar Sean.

Ella berbalik, perempuan itu membelai dada Sean.

"Kalau gitu... Kenapa Kak Sean nggak menceraikan Kak Luna aja? Kakak nggak cinta kan sama dia, jadi Kak Luna nggak ada gunanya jadi istri Kakak. Setelah itu, kita bisa hidup bahagia. Tanpa memikirkan masalah itu lagi" Pancing Ella.

Obsessed With You #Seri 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang