Part 37: Confused

11.7K 628 53
                                    

Selamat Membaca🔥
.
.
.
.
.

Ella melangkah mendekat, kepada seorang lelaki yang sedang duduk sambil tertidur di ruang tamu. Kakinya terasa begitu berat untuk menghampiri lelaki itu. Dengan segala kekuatan dan perasaannya yang campur aduk, Ella duduk di samping lelaki itu sambil berpikir apa yang harus ia katakan.

Hari sudah malam. Tidak ada orang di rumah ini selain Ella dan Sean. Saat Ella turun ke bawah, Ella terkejut melihat Sean yang tidur seperti orang kelelahan bahkan masih dalam posisi duduk.

Austin sudah berpamitan sejak sore setelah mengantar Ella ke dokter. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan sebenarnya. Ella mengeluh perutnya sering nyeri, itu karena Ella pernah mengalami luka dalam di perutnya, tapi untung saja rahim Ella baik-baik saja. Ella pun yakin bayinya pasti kuat di dalam sana.

"Kak..."

Ella mengendus baju Sean. Bau Alkohol.

Sudah Ella duga kalau Sean minum alkohol. Setiap ada masalah selalu berlari ke Alkohol. Ella terdiam sejenak sambil menatap wajah Sean yang terlihat letih.

Bibir yang pucat dan keringat yang membasahi dahinya. Keringat cukup banyak, bibir Sean juga terbuka sedikit. Wajah Sean memerah seperti biasa ketika lelaki itu minum Alkohol.

Ella mengguncang tubuh Sean dan beberapa kali memanggil nama lelaki itu. Tapi sudah 3 kali Ella memanggilnya, Sean tak menyahut, tidak seperti biasa meskipun Sean tidur sangat lelap pun jika di panggil atau di bangunkan Sean akan bangun. Tapi kali ini...

"Astaga"

Tangan Ella tak sengaja menyenggol tangan Sean. Sangat panas. Ella langsung menyentuh dahi Sean dengan punggung tangannya. Dan benar saja, Sean demam tinggi.

Ini pasti karena Sean melupakan makan dan stress. Ella jadi merasa bersalah.

Ella menepuk kedua pipi Sean secara bergantian agar lelaki itu bangun. Selang beberapa detik Sean membuka matanya. Matanya tampak memerah dan berair.

"Kak. Kakak sakit, aku bawa ke kamar ya..."

Ella mengangkat salah satu tangan Sean dan meletakan di pundaknya, Saat Ella hendak mengangkatnya, Ella langsung terhenti ketika mendengar gumaman Sean.

"Sandra... Maafin Kakak..." lirih Sean.

Ella menoleh, kini Sean sedang menatapnya. Sean mengira dirinya adalah Cassandra?

"Kakak mabuk, Kakak harus sadar."

"Bukan... Kamu bukan Cassandra..."

Sean memukul pipinya sendiri sambil tertawa seperti orang gila.

"Udah beberapa kali aku bilang? Kamu Ella,... kamu bukan Cassandra. Cassandra udah mati, Kenapa kamu tetap melihat Ella sebagai Cassandra? Dia Ella, bodoh!" ceracau Sean.

Ella mengangkat tubuh Sean dengan susah payah. Kepalanya yang masih sakit kini bertambah sakit 2x lipat. Ella tak kuat menahan beban tubuh Sean yang begitu berat hingga akhirnya terjatuh lagi di atas Sofa.

Ella menyentuh perutnya yang tiba-tiba nyeri kembali. Ella mencoba menarik napas dalam-dalam dan membuangnya secara perlahan. Ella mungkin terkejut hingga mempengaruhi janinnya.

"Ella... gimana aku bisa lupa?"

Ella menoleh ke belakang. Melihat Sean yang tetap saja berbicara tidak jelas itu.

"Aku nggak bisa lupa sama apa yang udah Luna lakukan ke adik aku... aku ingin melupakan semuanya. Demi kamu dan anak kita... tapi aku nggak pernah sanggup.."

Obsessed With You #Seri 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang