Happy Reading....
.
.
.
.
.Vote sebelum Membaca!
Satu Minggu pun berlalu. Kini Sean dan juga Ella sudah pindah ke rumah baru mereka. Letaknya dekat sekali dengan rumah keluarga Sean. Dan Sean memang sengaja membeli rumah yang lokasinya dekat dengan rumah kedua orangtuanya. Jadi ketika Sean sibuk, Sean bisa meminta tolong pada keluarganya untuk memantau Ella di rumah.
Setelah mengambil barang-barang penting dari rumah lamanya, Sean langsung membawa Ella ke rumah barunya. Sisa barang-barang lainnya Bella lah yang mengatur. Karena Ella sedang hamil besar, Sean meminta Ella agar istirahat saja dan ia lah yang mengatur barang-berang mereka. Tapi Ella keras kepala, ia mau mengelilingi rumah dan melihat-lihat. Mencegah pun percuma, Sean mengizinkan Ella untuk melihat-lihat tapi melarang Ella untuk membantu menata barang.
Rumah itu cukup mewah dengan halaman yang luas, Sean sengaja membeli rumah yang halamannya luas karena halaman yang luas bagus untuk pertumbuhan anak-anaknya nanti. Dibelakangnya juga ada kolam renang yang ukurannya sedang dan juga ada sebuah ruangan bermain. Sean sudah mempersiapkan semuanya. Masa depan keluarga kecilnya.
Sean menemani Ella berkeliling, sepanjang perjalanan Ella hanya bisa melongo, terkejut karena Sean berkata kalau rumahnya sederhana, Sederhana apanya. Bahkan Ella penasaran berapa banyak uang yang Sean keluarkan untuk membeli rumah mewah ini.
Letaknya pun cukup bagus di tengah-tengah kota. Rumah ini juga lumayan dekat dengan rumah sakit tempat Ella biasanya kontrol kehamilan. Rumah ini begitu cocok untuk pengantin baru seperti Sean dan Ella.
"Sementara kamar kita ada di bawah, setelah melahirkan nanti baru kita pindah ke atas. Yang atas masih kosong karena aku belum sempat atur dan beli keperluan yang lainnya" ujar Sean.
Ella tertarik.
"Aku boleh nggak atur barang-barang yang ada di lantai atas? Aku pengen banget. Dulu impian aku punya rumah sendiri biar aku bisa atur rumah sesuai keinginan aku. Boleh ya?" Ucap Ella memohon.
Sean tertawa, kenapa istrinya ini begitu menggemaskan. "Boleh dong sayang. Kamu boleh atur semuanya sesuka kamu. Semuanya yang ada di sini adalah milik kamu juga. Kamu tinggal bilang ke aku atau Mama gimana mau kamu. Sesenengnya kamu aja"
"Serius? Makasih banyak Kak..."
Sean berdecak. "Kamu tetep panggil aku 'Kak'?" ucap Sean pura-pura marah.
"Makasih banyak, sayang" ucap Ella, menekan kata 'Sayang'.
Sean mengacak rambut istrinya itu. "Bagus, kamu harus membiasakan diri kamu sebagai istri aku"
"Aku mau liat kamar kita" ucap Ella.
"Boleh. Kamu mau gendong aja? Rumah ini luas banget, nanti kaki kamu malah makin bengkak" tawar Sean.
"Malu. Disini masih rame. Aku masih kuat kok. Kalau kamu khawatir terus sama aku, besok aku pakai kursi roda biar kamu makin puas" celetuk Ella.
"Ide bagus. Kursi roda kamu masih ada di rumah lama kita, besok aku..."
"Sean! Nyebelin banget sih. Udah lah..." kesal Ella.
Ella meninggalkan Sean dan berjalan duluan menuju kamar mereka. Sedangkan Sean bingung dengan perubahan mood Ella secara tiba-tiba. Yang tadi terlihat senang tiba-tiba kesal. Sean sungguh tak mengerti dengan perempuan.
Mereka sudah sampai di kamar mereka. Kamar itu paling luas di lantai satu, tapi masih lebih luas kamar yang akan mereka pakai saat Ella sudah melahirkan nanti. Kamar di rumah ini ada 6 kamar, 9 jika di tambah kamar untuk pembantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed With You #Seri 1 (END)
RomantizmElena atau biasa dipanggil Ella, gadis yang cantik berusia 19 tahun. Ia sudah menjadi yatim piatu saat ia masih duduk di kelas 1 SMA. Yang mengharuskan ia tinggal bersama Kakaknya yang sudah menikah. Awalnya biasa saja. Tapi semakin hari, Kakak ipar...