Part 53 :exposed

7.5K 505 65
                                    


HAPPY READING>>>>
>
>
>
>
>
>

"Kak, Kamu ambil hp aku ya? Balikin!" Teriak Ella sambil berjalan menghampiri Sean yang sedang duduk bersantai di sofa ruang tamu.

Sean mendongak, ia menatap Ella dengan tatapan datar. "Aku udah masak, setelah ini aku ada urusan di kantor Papa"

"Hp aku dimana? Kamu yang ambil kan, tolong balikin. Aku harus telfon Kak Safira buat tanya keadaan Kak Luna!" tekan Ella.

"Mulai sekarang kamu nggak boleh pergi tanpa aku. Aku juga nggak izinin kamu pegang hp. mulai sekarang kamu focus aja sama kehamilan kamu. Luna biar aku yang urus" Ucap Sean dengan tegas.

Ella kesal. "Kamu nggak ada hak ya urus Kakak aku. Kak Luna itu tanggung jawab aku, aku adiknya. Kamu udah keterlaluan Kak. Balikin hp aku atau aku bakal kesana sekarang juga!" ancam Ella.

Sean berdiri, ia menatap Ella dengan tatapan marah. "Kamu bilang aku nggak ada hak? Jelas aku ada hak, aku suami kamu. kamu harus nurut!"

"Aku bakalan nurut kalau kamu minta hal yang masuk akal. Kalau kamu masih membenci Kak Luna, itu berarti kamu belum sepenuhnya menerima aku. Aku nggak minta kamu buat peduli sama Kak Luna. Tapi melarang aku ketemu sama dia? Kamu kelewatan Kak" Ucap Ella kecewa.

"Aku nggak peduli! Di sana ada Arga, Arga yang terbaik untuk Luna. Disana juga ada Angkasa, kamu percaya sama dia kan. Pokoknya, kamu di rumah, aku nggak izinin kamu pergi!"

Ella mengepalkan tangannya kuat. Ia sangat kecewa dengan Sean. Ucapan Sean berhasil membuatnya sakit hati.

"Aku akan tetap pergi. Aku nggak peduli sama kamu!" Tekan Ella.

"Kalau kamu pergi, itu berarti kamu siap menerima konsekuensinya" Ucap Sean dengan tatapan yang lurus ke mata Ella.

"Terserah Kak. Aku udah capek!"

Ella berbalik, ia berjalan kembali ke kamarnya dengan tangisan tertahan, ia akan bersiap-siap. Ancaman Sean tak akan menjadikan ia menjadi adik yang buruk. Luna sudah banyak berkorban untuknya, Ella tak akan mencampakkan Luna.

Ella membanting pintu kamarnya, ia lalu mengambil handuk lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Sedangkan Sean menatap kepergian Ella dengan tatapan masam. Ia mungkin terlalu keras, tapi melihat Ella yang lebih mempercayai orang lain ketimbang suaminya sendiri membuat Sean harus tegas kepada Ella. Sean merasa sakit. Lagi-lagi Ella menyimpan rahasia yang sangat besar darinya.

Beberapa menit kemudian Ella selesai membersihkan dirinya. Ia mengambil celana jeans dan kaos biasa. Ia tak akan berdandan. Sean sudah berhasil membuatnya kehilangan mood. tak perlu waktu yang lama, Ella mengambil tasnya lalu keluar dari kamar. Tapi ketika ia keluar, ia terkejut melihat dua orang lelaki sedang berdiri di depan pintu kamarnya.

Ella menatap Sean yang kini berjalan ke arahnya.

"Apa apaan ini!" Marah Ella.

Sean melipat kedua tangannya di depan dada. "Udah aku bilang, aku nggak akan biarin kamu pergi ke rumah sakit"

"Kamu keterlaluan Kak" Ucap Ella tak menyangka.

Sean berbicara kepada dua orang di depannya itu. "Tugas kalian adalah menjaga istri saya. Awasi dia Jangan sampai kabur ataupun keluar rumah. kalau sampai kalian lengah, saya akan menghubungi Papa saya agar kalian di pecat, kalian mengerti?"

"Baik, Tuan" Ucap dua orang itu secara serentak.

Apa? Jadi dua orang di depannya ini adalah suruhan Ferry? Tidak, mereka bisa saja menyakitinya.

Obsessed With You #Seri 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang