Obsessed With You #Seri 1 (END)

Part 8: Dissapointed

Vote sebelum membaca! Satu vote dari kalian semakin menginspirasi dan membuat aku semangat buat cepet-cepet update. Thank you...

Selamat Membaca...
.
.
.
.

"Nggak bisakah kamu percaya sama aku Ella?"

Ella menatap Sean dengan berlinangan air mata. Wajahnya memerah, Ella menangis sesenggukan.

"Tentang perselingkuhan yang di lakukan Luna" lanjut Sean.

"Gimana bisa aku diem aja? Dia Kakak aku, gimana kalau hidup Kak Luna hancur? Aku adiknya, setidaknya Kak Luna akan menuruti kata aku. Jadi..."

Sean menggeleng keras.

"Bukan itu masalahnya Ella. Yang Luna lakukan itu tidak bisa dikatakan perselingkuhan. Luna cuma One Night Stand sama para laki-laki itu. Kalaupun kamu tanya ke dia, dia nggak akan pernah mengaku. Mungkin kamu sendiri sudah tau bagaimana sifat Kakak kamu" Papar Sean.

Ella bertambah terisak.

1 jam yang Lalu, tepat Ella masih berada di restoran. Ella melihat Luna yang sedang makan bersama dengan lelaki lain, begitu mesra. Pertama kalinya Ella melihatnya secara langsung.

Saat Ella hendak menghampiri Luna dan lelaki itu, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menarik tangannya. Ella dibawa keluar dari restoran dan dimasukkan ke dalam mobil.

Ternyata yang menarik Ella adalah orang suruhan Sean. Sean menyuruh orang untuk mengikuti Luna, Suruhan Sean langsung sadar saat Ella hendak melabrak Luna dan memilih untuk membawa Ella pergi.

"Terus apa yang harus aku lakukan Kak? Kak Luna satu-satunya orang yang aku punya. Aku nggak bisa biarin hidup dia hancur gitu aja...hikss..."

Sean menyentuh kedua pundak Luna, "Dengerin aku. Aku juga nggak akan biarin itu terjadi. Kamu cukup percaya sama aku. Urusan Luna itu adalah urusan aku, kamu nggak boleh terlibat. Biar aku yang selesaikan ini semua. Aku sayang sama kamu Ella, tolong, percayakan ini semua sama aku" mohon Sean.

Tubuh Ella meluruh ke lantai. Ella tak menyangka Luna berselingkuh. Ella masih tak percaya Luna berbuat seperti itu. Luna sangat mencintai Sean, Ella tau itu. Pasti ada alasan kenapa Luna melakukan itu.

Sean menarik Ella ke dalam pelukannya. Sean tak mau Ella ikut andil dalam masalah itu. Sean sudah mempunyai rencana tersendiri untuk Luna. Yang pasti rencana itu tidak akan menyakiti Luna ataupun Ella.

Sean hanya menunggu waktu yang tepat, Sean hanya membutuhkan kepercayaan Ella. Sean takut jika Ella akan bertindak sendirian, karena Ella sangat menyayangi Kakaknya.

Ella terisak, perempuan itu meredamkan tangisnya di dada Sean. Ella kecewa karena ternyata Kakaknya tidak sebaik yang ia pikirkan. Jika hidup Luna hancur, maka hidupnya akan hancur. Tapi Ella memikirkan satu hal...

Kenapa Sean diam saja, Kenapa Sean masih menikahi Luna padahal sudah tau kalau Luna berselingkuh jauh sebelum hari pernikahan mereka. Ella hanya takut, Sean adalah orang yang kejam. Ella takut jika Sean mempunyai niat buruk untuk Kakaknya. Ella tak bisa membiarkan itu terjadi. Ella juga harus mencari tau tentang itu.

Rentetan pertanyaan muncul di benak Ella.

Tiba-tiba Dada Ella sangat sakit, Nafas Ella terputus-putus. Tangan Ella mencengkeram kaos yang dikenakan Sean. Tiba-tiba seluruh tubuh Ella berkeringat.

Sean yang merasakan tubuh Ella sedikit terguncang itu tersadar, Sean melepaskan pelukannya, Sean terkejut ketika hidung Ella keluar darah.

"Ella! Kamu kenapa?!" Panik Sean.