Happy Reading... jangan lupa Vote nya!
.
.
.
.
.Siang hari ini, cuaca begitu terik. Tanaman-tanaman yang dulunya dirawat oleh Luna, kini satu persatu gugur. Ella yang tak berpengalaman merawat tanaman itu berusaha mempertahankannya namun tak bisa.
Ella menatap beberapa kantong kresek berukuran besar yang tertata berantakan di atas meja makan. Ella membuka salah satu kantong kresek itu dan hanya mampu menggelengkan kepalanya ketika melihat isinya.
"Buat apa beli makanan sebanyak ini?" Decak Ella.
"Adik-adiku sama Mama Papa bakal nginep malam ini. Kita mau ada-in pesta kecil-kecilan. Rencananya kita mau bakar-bakar daging. Ini aku beli daging banyak banget" ucap Sean sumringah.
"Pesta buat apa?" Bingung Ella.
"Anggap aja pesta buat merayakan kehadiran cucu pertama Mama dan Papaku? Sayang, mereka senang banget waktu tau kamu hamil. Aku bahagia karena bisa melihat Papa dan Mamaku bahagia lagi. Semenjak kehilangan adik ku, mereka bahkan nggak pernah menunjukan kebahagiaan mereka di depan aku...."
Sean mengambil tangan Ella dan menggenggamnya. "Kamu itu anugerah terbesar yang di kasih tuhan ke aku. Jaga anak kita baik-baik ya. Kali ini aku nggak akan biarin anak aku pergi lagi seperti dulu" Ucap Sean dengan tulus.
Ella hanya tersenyum tipis. Gadis itu menoleh pada jam dinding, pukul 1 siang. Sudah waktunya minum obat, setiap periksa, Ella selalu mendapatkan obat tambahan. Tetapi Ella tak protes, apapun ia lakukan untuk kesehatan janin nya.
"Mau aku masakin sesuatu?" Bisik Sean tepat di telinga Ella.
"Aku udah pesan makanan online. Kakak pasti capek, lebih baik Kak Sean istirahat. Nanti malam pasti Kakak nggak akan tidur kan" Ujar Ella.
"Hmm... kamu benar. Tapi setelah ini aku harus pergi ke kantor. Aku harus selesaikan pekerjaan aku dan ambil beberapa hari untuk libur. Kita bisa menghabiskan waktu bersama nanti"
"Ambil libur lagi? Tapi Kakak baru aja masuk kerja kemarin" heran Ella.
"Aku pengen selalu punya waktu buat kamu. Apa menurut kamu aku kerja di rumah aja? Aku bisa kontrol kerjaan dari rumah sebenernya..."
"Udah lah kak. Aku tau Kak Sean khawatir sama kehamilan aku, tapi Kakak nggak boleh lupain kewajiban Kakak sepagai pemimpin kantor? Udah, aku mau ke atas dulu" Tegur Ella.
Memang ada masalah dengan kehamilan Ella. Mengingat Ella pernah keguguran dan perut dalamnya pernah terluka, itu menimbulkan rasa sakit yang luar biasa dan itu sering terjadi jika Ella sedang tertekan.
Oleh karena itu Ella mencoba untuk tidak memikirkan hal buruk yang akan membahayakan kandungannya. Mendengar itu tentu saja Sean sedih, Sean tidak mau kehilangan calon anaknya untuk kedua kalinya. Sean meminta Ella untuk tinggal di rumah, jika ingin sesuatu Sean yang akan mengurusnya.
Tapi Ella hanyalah Ella seorang gadis keras kepala. Ella kemarin pergi ke supermarket sendirian membawa mobil tanpa sepengetahuan Sean, tentu saja Sean marah besar. Tapi Ella tidak merasa bersalah sama sekali dan justru memprotes Sean yang terlalu posesif kepadanya.
Sekarang usia kandungan Ella sudah berjalan 15 Minggu, hampir berjalan 4 bulan. Waktu memang cepat berlalu. Perut Ella mulai membesar tanpa disadari.
Dan mungkin kalian juga tau. Selama Ella hamil, Ella dan Sean tidak pernah berhubungan intim sama sekali. Ella juga heran kenapa Sean tak pernah menyinggung soal itu. Apalagi Sean dulu sudah seperti hyper saat menidurinya dulu.
Mungkin Sean takut menyentuhnya karena ia sedang hamil? Kemudian...
Hari sudah menjelang sore, seperti kata Sean tadi. Keluarga Sean akan datang dan mengadakan pesta di sini. Sekarang Austin dan kedua adik Sean yang lain sudah berada di sini.
![](https://img.wattpad.com/cover/259695932-288-k280946.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed With You #Seri 1 (END)
RomanceElena atau biasa dipanggil Ella, gadis yang cantik berusia 19 tahun. Ia sudah menjadi yatim piatu saat ia masih duduk di kelas 1 SMA. Yang mengharuskan ia tinggal bersama Kakaknya yang sudah menikah. Awalnya biasa saja. Tapi semakin hari, Kakak ipar...