Part 14: Ella's Sweet Dream

21.1K 803 23
                                    

Happy Reading....
.
.
.
.

Ella tiba-tiba terbangun di bawah pohon yang sangat besar. Gadis cantik itu menguap sambil merenggangkan otot-ototnya. Ella mengucek matanya dan sekilas melihat ada sebuah cahaya berwarna putih yang sangat terang.

Ella kaget karena tubuhnya baik-baik saja sekarang. Kemarin seingatnya ia pingsan di sebuh kafe setelah Gio memukulinya habis-bisan. Tapi Luka itu hilang entah kemana. Tubuhnya juga tidak terasa sakit sama sekali. Ella bingung, sangat bingung.

Ella berdiri dan matanya menelusuri tempat itu. Tempat yang sama sekali belum pernah Ella lihat. Hanya ada satu pohon besar di atasnya dan sebuah bukit yang berjajaran. Tempat itu seperti hutan tapi hanya ada satu pohon saja.

Mata Ella berkaca-kaca karena sangat bingung. Tangannya meremas dress yang ia pakai. Tiba-tiba kepalanya sangat sakit seperti berputar. Ella takut.

Ella menoleh kaget ketika mendengar ada suara tawa anak kecil. Ella mencari sumber suara itu tapi tidak ada. Hanya ada dirinya di tempat itu.

"Ella..."

Ella berbalik. Ella menghalau sebuah cahaya yang terasa menusuk kedua matanya. Ella tidak tahu apa sebenarnya cahaya itu. Tapi itu benar-benar silau.

Ella terpaku ketika melihat siapa yang kini berjalan dari arah cahaya itu. Ella memundurkan langkahnya, mulutnya sampai menganga karena syok.

Dua orang sepasang laki-laki dan perempuan yang mengenakan pakaian serba putih, sedang menggandeng anak kecil laki-laki yang begitu tampan dan lucu. Ella menutup mulutnya.

"Ella..."

"Mama, Papa" lirih Ella. Masih tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Kedua orang itu adalah Raisa dan Sanjaya, mereka adalah orang tua Ella yang sudah meninggal dua tahun yang lalu. Raisa dan Sanjaya menyambutnya dengan senyuman yang begitu Ella rindukan selama ini. Ella tidak tahu kapan terakhir kali ia melihat senyuman manis keduanya.

"Sayang.. ini Mama nak. Mama kangen banget sama kamu" Ucap Raisa sambil menitikan air mata.

Raisa merentangkan kedua tangannya ingin memeluk Ella. Ella menangis histeris lalu berlari ke dalam pelukan Raisa. Mereka berpelukan sangat erat, keduanya sama-sama menangis.

"Mama. Aku kangen sama Mama. Kenapa Mama dan Papa tinggalin Ella hiks... aku kesepian nggak ada kalian hikss...." isak Ella.

Raisa mengusap rambut putrinya. "Kamu sudah besar Ella, Mama takjub liat kamu"

Ella sangat merindukan Kedua orang tuanya. Saat Ella sedang sedih atau terpuruk Ella ingin sekali memeluk Kedua orang tuanya.

"'Maafkan Mama yang selama ini selalu memojokan kamu. Mama selalu membedakan kamu dengan Kakak kamu. Maafkan Mama sayang, Mama menyesal. Mama sayang sama kamu, sangat" ucap Raisa.

"Aku juga sayang sama Mama. Jangan pernah tinggalin aku lagi hikss.. aku nggak bisa hidup bahagia tanpa kalian. Aku nggak mau pisah sama kalian lagi" Isak Ella.

Sanjaya tersenyum melihat anak kesayangannya itu. Sanjaya diam-diam menitikan air mata. Hal itu tentu saja disadari oleh Ella. Ella melepaskan pelukannya.

"Papa?..."

Sanjaya memeluk Ella dengan erat. Begitu merindukan malaikat kecilnya itu. Sanjaya menciumi Ella, kerinduannya selama ini akhirnya bisa Sanjaya salurkan.

"Astaga Sayang... kamu sudah besar. Papa kangen sekali sama kamu. Papa nggak menyangka kita tidak bertemu sampai kamu sudah sebesar ini. Maafkan Papa karena sudah pergi meninggalkan kamu Sayang" Ucap Sanjaya sedih.

Obsessed With You #Seri 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang