Happy Reading....
.
.
.
.
.Arga masuk ke dalam sebuah rumah yang hampir setiap hari ia datangi. Ia membawa beberapa map di tangan kanannya. Ia masuk sendirian tanpa ada seorang pun. Sesekali ia melihat ke belakang memastikan tidak ada orang dibelakang yang mengikutinya.
Ia membuka pintu rumah itu dan menutupnya setelah masuk. Ia berjalan cepat menuju lantai atas, rumah itu kosong, tapi selalu dibersihkan setiap satu minggu sekali oleh cleaning services.
Ia melihat ada dua orang menggunakan seragam serba hitam seperti bodyguard berdiri di depan pintu. Arga mencoba mengatur napasnya. Jika ia melakukan kesalahan, maka itu akan membahayakan dirinya.
Arga melanjutkan langkahnya, hingga salah satu bodyguard itu menghentikan Arga.
"Kamu telat lagi. Dan kali ini kamu sudah telat selama 2 jam? Kamu pikir bos saya kerjaannya cuma ngurusin kamu! Jangan macam-macam Arga! Nyawa kamu ada di tangan saya" Ucapnya tajam.
"Kerjaan saya juga bukan cuma melayani bos kamu. Bukan saya yang butuh kalian, tapi kalian yang butuh saya. Saya nggak ada waktu. Lebih baik kamu minggir!" Balas Arga tak kalah tajam.
Bodyguard itu minggir. Arga berjalan angkuh dan masuk ke dalam ruangan itu, Bodyguard itu menutup pintu dan menguncinya dari luar. Meskipun Arga terlihat tak takut, sebenarnya ia sangat takut. Tapi jika ia takut, mereka justru akan menanggap nyalinya rendah.
Arga menatap seorang lelaki paruh baya yang sedang duduk sambil menatapnya dengan tatapan mautnya. Arga berjalan lalu duduk di kursi yang sudah disediakan.
"Saya bawa beberapa berkas yang Om butuhkan. Om bisa cek" Ucap Arga sambil menyerahkan map itu.
Lelaki itu tersenyum puas. Ia mengambil map itu dari tangan Arga, lalu membukanya. Lelaki itu terlihat menyunggingkan senyumnya ketika membaca kertas di dalamnya.
"Ini untuk terakhir kalinya saya membantu Om. Sudah bertahun-tahun, saya melakukan apa yang Om Suruh. Ini sudah saatnya saya bertobat, saya hanya ingin hidup tenang. Tanpa tekanan lagi" Ujar Arga.
"Belum. Ini belum cukup Arga"
"Saya hanya ingin mencari Luna. Dan hidup tenang dengan dia. Kalau saya berhasil menemukan Luna, saya janji akan membuat dia bungkam. Luna selalu menuruti perkataan saya, Om tau itu" Ucap Arga tak terima.
"Apa menurut kamu saya akan percaya dengan ucapan lelaki brengsek seperti kamu? Kamu bawa Luna kesini, itu tugas terakhir kamu. Setelah itu kamu bebas melakukan apapun. Luna mempunyai bukti tentang kematian anak saya. Jika Luna memberikan itu kepada istri dan anak saya. Maka hidup saya akan hancur" Lanjutnya.
"Hidup saya akan lebih hancur kalau saya menyerahkan Luna kepada Om. Bukannya lebih baik Om intropeksi diri terlebih dahulu sebelum menyalahkan orang lain? Suatu saat bangkai pasti akan tercium om, meskipun Om menutupi masalah serapat apapun. Saya sudah bertindak terlalu jauh. Saya ingin berhenti" Ucap Arga.
"Berhenti? Setelah kamu pernah menghamili dan menyiksa anak saya? Setelah saya memberikan kekayaan dan kehidupan mewah kepada kamu? Kamu seharusnya tau malu, ayah dari perempuan yang pernah kamu sakiti, memaafkan kamu dan malah memberikan semuanya yang kamu inginkan!"
Arga menggeleng. Lelaki itu menatap ayah dari Cassandra itu dengan tatapan heran.
"Saya memang pernah menyakiti Sandra, dan saya menyesali sekarang. Tapi itu tidak menutupi bahwa Om sendirilah yang membunuh Sandra. Dengan tangan Om Sendiri" tekan Arga.
"Apa kamu bilang!" Bentak Ferry.
"Om. Jika Om mau melepaskan saya, saya janji akan tutup mulut. Saya akan mencari Luna semampu saya, setelah saya bertemu dengan Luna, saya akan membungkam Luna. Kalau saya ingkar janji, Om Boleh membunuh saya. Saya berjanji atas bayi yang sekarang di kandung oleh Luna, anak saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed With You #Seri 1 (END)
RomansaElena atau biasa dipanggil Ella, gadis yang cantik berusia 19 tahun. Ia sudah menjadi yatim piatu saat ia masih duduk di kelas 1 SMA. Yang mengharuskan ia tinggal bersama Kakaknya yang sudah menikah. Awalnya biasa saja. Tapi semakin hari, Kakak ipar...