Part 33: Back

13.1K 630 53
                                    

Happy Reading....
.
.
.
.
.

Hari-hari berikutnya. Ella menjaga jarak dengan Luna ataupun Sean. Ella lebih sering berada di kamar. Tapi, Ella tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang calon ibu.

Ella tetap makan teratur dan minum Vitamin secara rutin. Ella diam saja ketika Luna mengajaknya berbicara karena jujur Ella masih syok sekaligus kecewa dengan Luna.

Kepada Sean pun sama. Ella berbicara kepada Sean hanya saat Sean datang ke kamarnya saja. Itupun Ella selalu beralasan mengantuk sehingga membuat Sean tidak tega dan membiarkan Ella untuk tidur.

Ini sudah malam ke tiga, Ella memutuskan untuk tidak berbicara dengan Luna. Perasaan bersalah masih menyelimuti hati Ella. Setiap Ella menatap wajah Sean, Hanya Cassandra, Cassandra dan Cassandra yang terlintas. Ella benar-benar tidak tahu harus apa.

Akhir-akhir ini Ella selalu memikirkan Luna. Perbuatan Luna memang sebuah kesalahan besar yang tak pernah bisa dimaafkan. Tapi Ella tak mungkin membiarkan Luna menjalani hidup penuh penyesalan sendirian.

Kalau Ella juga membenci Luna. Luna tak akan sanggup hidup lagi. Sementara Ella juga tidak ingin kehilangan Luna. Tapi kalau Ella membela Luna. Itu sama saja Ella membenarkan perbuatan Luna.

Maka ia akan semakin merasa bersalah dengan Sean. Begitupun kalau Sean tau, mungkin lelaki itu akan kecewa.

Hidupnya bertambah semakin rumit. Kalau kalian jadi Ella? Pilihan apa yang harus kalian pilih? Membela Luna, atau membela Sean? Kalau Ella, Ella tidak pernah sanggup.

Tak lama pintu terbuka. Menampilkan Sean yang tersenyum begitu lebar. Sambil membawa sebuah kantong plastik di tangannya.

Baiklah.... Kali ini apa lagi yang Sean idamkan...

Lelaki itu tak lupa mengunci pintu kembali lalu berjalan dengan semangat menghampiri Ella.

"Sayang... Aku bawa cheesecake" seru Sean.

Lelaki itu naik ke atas ranjang lalu duduk di hadapan Ella sambil membuka bungkusan itu dengan antusias.

"Sejak kapan kamu suka Cheesecake?" Ella tertawa kecil.

Pasalnya, Sean dulu pernah bilang kalau Sean membenci Keju dan Cokelat. Tapi kenapa mendadak mau memakan kue itu.

"Lagi pengen"

Kalian tau? Sudah kesekian kalinya Sean mengatakan hal itu ketika Ella bertanya. Dan makanan yang Sean bawa adalah daftar makanan yang mereka benci. Benar-benar tak habis pikir dengan selera ngidam Sean.

"Kamu nggak akan paksa aku buat makan itu kan? Kak, aku liatnya aja udah eneg banget" Ujar Ella.

Ella juga tak jarang merasakan ngidam. Kadang Tiba-tiba Ella sangat ingin makan sesuatu, tapi lebih sering malam hari. Jadi, Ella harus selalu menahan keinginannya agar ia tak merepotkan Sean.

Ella juga sering merasa mual ketika melihat makanan yang biasa ia makan. Tapi Sean lebih parah. Lelaki itu mengaku kalau pernah pingsan di Kamar Mandi karena tidak sengaja mencium aroma pewangi lantai.

"Aku mau makan sendiri kok. Tenang aja" jawab Sean.

Ella hanya memperhatikan Sean yang sedang makan dengan lahap. Sesekali tertawa ketika lelaki itu membuat lelucon.
Terkadang melihat Sean membuatnya sedih tapi terkadang juga melihat Sean membuat mood nya membaik.

"Jadi... Sekarang udah masuk 5 Minggu? Cepet banget ya" Ucap Sean sambil menatap perut Ella.

"Iya... Tapi aku lega banget karena kamu yang ngerasain morning sick" jawab Ella.

Obsessed With You #Seri 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang