A P O L O G Y|29

3.2K 683 69
                                    

Lilac-Bobby ikon

Rum suka kasih spoiler lapak-lapak Rum dan info buku yang akan terbit di Instagram @siirum18, terima kasih juga yang sudah ikut QNA sama Bintang.

jangan lupa follow karena kita bisa ngobrol apa aja di sana.

Ayo berangkat ke Jogja, Yah!

Ayo berangkat ke Jogja, Yah!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca, Love.

Menjelang pukul lima sore, aku mengajak Shasa pulang karena besok pagi-pagi sekali aku harus merias ke daerah Cilacap. 

"Kita jemput Bunda, buk?"

Aku mengeleng untuk menjawab pertanyaan Shasa yang kini kugandeng untuk pulang, "Langsung pulang, ya. Bunda udah di rumah katanya."

Begitu sampai di lantai satu, aku melihat Riska dan Mbak Dian tengah menyiapkan beberapa barang keperluanku ke dalam mobil.

"Jangan ada yang ketinggalan, ya, Ris. Besok aku nggak mungkin kembali ke sini lagi, takut kesiangan."

"Siap, Mbak."

Sembari menunggu selesai, aku kembali melihat beberapa peralatan  barang kali lupa di siapkan. Sementara Shasa menungguku di ruang tamu.

Menjadi perias pengantin begini memang sedikit sulit jika kita bicara soal waktu, terlebih jika jaraknya nanggung, maksudku, jika aku mencari penginapan belum tentu ada di daerah paling dekat dengan lokasi atau jika aku memilih tidak menginap, maka aku harus berkorban berangkat pagi, bahkan biasanya jam-jam sebelum salat subuh. Awalnya sesulit itu menurutku, tapi brjalannya waktu aku sudah biasa bahkan terkesan menikmati kerjaan ini.

"Besok aku jemput jam setengah empat, pastiin aku nggak nunggu kamu mandi lagi apa lgi belum bangun."

Riska malah menjawab pertanyaanku dengan cengengesan padahal aku sedang serius, "Kalau udah tahu besok kerja pagi, jangan nontonin drakor sampai tengah malam."

"Seru tau, Mbak. Bikin nagih, bikin baper."

"Udah tahu bikin nagih, ditontonnya jam mepet kerja."

"Ya habisnya gimana, penasaran. Jadi susah tidur kalau belum nonton." 

Mendengar alasan Riska aku hanya bisa geleng-geleng. Di luar jam kerja aku sebenarnya tidak ingin menganggu kesenangan karyawan Mami, tapi jika kesenangannya menganggu jam kerja, aku tak segan untuk menegurnya. Seperti beberapa waktu lalu, karena sampai pagi Riska menonton drama korea, ketika pukul lima pagi aku menjemputnya dia malah belum bangun hingga kami harus kerja extra cepat untuk mengejar waktu ijab qobul.

"Shasa, ayo pulang, Kak." 

Shasa kemudian bergegas turun dari soffa dan menggandeng tanganku untuk keluar. Namun betapa terkejutnya ketika aku hendak keluar, tiba-tiba seseorang menghalangi jalan kami.

APOLOGY  [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang