APOLOGY [TERBIT]

A P O L O G Y|27

Long time no see teman-teman, Rum minta maaf karena telat banget update part ini. Tidak ada pembelaan apapun selain karena di dunia nyata kerjaan hictic dan baru selesaiin naskah broken home.

Sebelum membaca, Rum pengin bilang kalau tanggal 31 Maret kemarin, Rum publish lapak baru ceritanya Juni dan Agatha dengan judul Raining. Ini cerita one shoot jadi ceritanya sudah tamat tapi masih bisa kalian baca.

Silahkan cek di profil wattpad Rum, ya.
Jangan lupa tinggalkan emotion love untuk Mas Jun di sana.

Mas Lucas dan Yayah kangen banyak-banyak sama kalian.

"Jadi anak baik di sekolah, ya, Sha!" ucap Mas Lucas menasehati Shasa. Dia sudah mengenakan seragam pilotnya di balik jaket yang Ia kenakan.

Kami mengantar Shasa bersama sebelum menuju Bandara untuk mengantar Mas Lucas bekerja.

"Sudah mau jadi kakak, harus jadi anak baik, nanti biar bisa jagain Adek, ya?"

Shasa mengangguk dengan patuh, serta senyum tidak juga hilang dari wajahnya, saat tadi pagi Mbak Hani mengabarkan jika lewat alat tes kehamilan Mbak Hani positif hamil. Setelah menunggu lebih dari tujuh tahun, tentu ini kabar baik untuk kami, sehingga agar kebahagiaan itu semakin nyata, setelah ini aku akan menemani Mbak Hani cek ke dokter.

"Iya, Shasa janji akan jadi anak baik," jawab Shasa terlihat bersungguh-sungguh, "Pintar anak Papa, nanti di rumah sama Bunda sama Ibu jangan rewel, Oke?"

Sekali lagi Shasa mengangguk, kini bahkan terlihat mantap.

Setelah merapikan kembali baju seragam Shasa dan menunggu guru Shasa menjemput di depan pintu masuk. Aku mengatakan pada Shasa jika nanti aku akan menjemput.
Kami mengantar Mas Lucas sampai Bandara, kemudian seperti yang kukatakan tadi, aku langsung mengantar Mbak Hani ke rumah sakit untuk memastikan kandungannya.

Sepanjang dokter memeriksa Mbak Hani dan kami menunggu hasil, mbak Hani nggak berhenti menggungamkan doa.
Bagaimanapun juga kehadiran anak bagi orang tua adalah rezeki, terlebih untuk Mbak Hani yang lama menunggu.