48

318 43 14
                                    

Mau sejauh apapun dia pergi, kalau kamu adalah tulang rusuknya, pasti ia akan kembali lagi.

****

Oh, jadi gini ya rasanya duduk berdampingan dengan orang yang kita sukai. Tapi sangat disayangkan perasaan itu telah lenyap bersamaan dengan kejadian tujuh tahun lalu.

Keisya memasang earphone nya dan tersenyum tipis saat mendengar lagu HARI BAHAGIA-ATTA HALILINTAR & AUREL HERMANSYAH. entah mengapa lagu ini sangat cocok untuk keadaan nya sekarang.

Dipilih Tuhan, kau yang pertama
Untuk masa depan dan selamanya
Dia lah cahaya tuntunan ke surga
Dengarkan mereka tak berhenti berdoa

Aku yang kau pilih, kamu yang kupilih Cinta ini milik kita selamanya

I'm gonna marry you
I know that you'll be mine
I'm gonna give my world
You're the only one

Tell then everything
This is just begginning
Jangan tinggalkan aku disaat ku jatuh, You're the only one

Kupilih kau jadi imamku
Bukan yang lain
Cinta ini hanya untukmu
Kau bukan main

Bersamamu aku hadir
Selamanya hingga akhir
Terimakasih tuk semua rasa
Yang kau berikan untukku

I'm gonna marry you
I know that you'll be mine
I'm gonna give my world
You're the only one

Tell then everything
This is just begginning
Jangan tinggalkan aku disaat ku jatuh, You're the only one

Aku berjuang dapatkan restu
Kuhadapi walau mulutku kaku
Tangan, hatiku lemah dan bergetar
Temui ayah ibumu gemetar tapi

Biatku ungkapkan isi hati
Cintaku mengalir dalam nadi
Sampai rambut kita memutih
Ikhtiar takkan berhenti

I'm gonna marry you
I know that you'll be mine
I'm gonna give my world
You're the only one

Tell then everything
This is just begginning
Jangan tinggalkan aku disaat ku jatuh, You're the only one. Ooo...

You're the only one

Keisya tersenyum tipis sembari menyanyikan lagu ini, dan tanpa disadari sedari tadi Kemal memperhatikan Keisya, bahkan ikut menikmati suara Keisya.

Beberapa potongan memori dirinya dan Kemal kembali terbesit. Dimana Keisya selalu menggangu Kemal yang berujung dirinya diacuhkan. Benar-benar menggelikan jika Keisya ingat-ingat kembali kenangan itu. Tapi itu dulu, tidak untuk sekarang.

"Suara kamu bagus juga ya."

Keisya melirik Kemal kemudian tersenyum tipis. "Ya, dan kamu baru menyadari nya." batin Keisya

Andai Cinta Keisya terbalaskan, dapat dipastikan mereka akan tetap akur sekarang. Ah sudahlah, mengingat masa lalu semakin membuat dada Keisya sesak. Bahkan disaat dirinya frustasi dan hampir putus asa, tak ada satu orang pun yang menemani dirinya kecuali seorang nenek yang tidak dia kenal sama sekali.

Bersyukur sekali nenek itu datang di waktu yang tepat. Tanpa dukungan dari nenek itu, Keisya tidak akan bisa bernafas hingga detik ini. Tidak tahu kemana sekarang nenek itu pergi, yang pasti Keisya selalu mendoakan kebaikan untuk sang nenek.

"Apa kamu tau Keisya, kamu adalah wanita pertama dan terakhir yang duduk bersama saya."

Pandangan mata mereka berdua bertemu. Dapat dilihat dari sorot mata Kemal yang penuh penyesalan. Matanya sedikit sayu, apa dia kurang tidur? Pikir Keisya.

"Ekhem, saya tidak bertanya pada anda."

Jujur, Keisya sangat gugup saat bertatapan dengan Kemal. Pesona Kemal benar-benar kuat.

Ya allah, kuatkan hamba, sabar Keisya sebentar lagi akan sampai. Kamu tidak boleh jatuh dalam pesona Kemal lagi.

"Kenapa? Ada yang salah?"

Keisya menggeleng pelan, ia menutup matanya rapat-rapat, dan jangan lupakan detak jantung Keisya yang bekerja dua kali lipat dari biasanya.

Melihat reaksi Keisya membuat Kemal tersenyum puas. Kemal tau, Keisya pasti masih mencintai nya, hanya saja rasa cinta nya kalah dengan rasa benci Keisya pada Kemal.

"Keisya maafkan saya, saya benar-benar menyesal, saya berjanji saya tidak akan pernah membuat kamu menangis lagi."

Kali ini Kemal menatap Keisya dengan amat serius, bahkan deru nafas Kemal masih dapat Keisya dengar. Dengan pelan Keisya mendorong Kemal.

"Jauh-jauh, bukan mahrom!"

"Nanti juga bakal jadi mahrom." senyum Kemal merekah, membayangkan ekspresi Keisya nanti.

"Astaghfirullah, maafkan hamba, ya allah. Bukankah ini termasuk zina." Batin Kemal.

Kalau begitu, baiklah, dirinya akan menjauhi Keisya untuk beberapa waktu. Hingga tiba saat nya nanti, Kemal akan datang membawa rombongan keluarganya kerumah Keisya.

"Dan saat itu, kamu harus mengatakan iya, karna saya tidak menerima penolakan." Kemal lagi-lagi tersenyum. Hingga membuat Keisya menggidikkan bahunya.

"Mungkin lagi latihan dialog kali ya." gumam Keisya pelan

Kemal menoleh, "benar, saya lagi latihan buat ngelamar kamu."

Keisya terdiam beberapa saat, tidak mungkin, Bukankah dirinya tidak ada perasaan apa-apa saat dilamar Kemal di rumah sakit kemarin?  Lalu kenapa sekarang Keisya deg-deg an sekaligus gugup?

"Will you marry me Keisya?"

Keisya menelan saliva nya, kenapa juga dia harus menatap mata Kemal. Sudah tau tatapan Kemal mematikan. Eh malah di tatap.

Ya allah, lentik sekali bulu matanya, apalagi alisnya yang menyatu, jangan lupakan hidung nya yang mancung bak perosotan. Ditambah lagi sedikit berewok di pipinya. Ya allah, ini adalah tipe idaman Keisya.

"Astaghfirullah ya allah, sana jauh-jauh. Duduk berdua sama kamu ternyata bisa bikin saya jantungan." ujar Keisya sambil memegang jantung nya yang hampir copot. Dan mengipas-ipaskan tangan ke wajah nya, agar rasa panas di pipi nya hilang.

Sedangkan Kemal tertawa penuh kemenangan.

"Umi makasih, berkat umi Kemal jadi bisa mengulang masa-masa dimana tidak merasa canggung saat bersama Keisya."

RINTIK TEMU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang