38

450 45 4
                                    

Didunia ini tidak ada yang abadi. Semua akan pergi pada waktunya. Persiapkan diri kita, bisa jadi Jenazah selanjutnya adalah jenazah kita.

•Takdir Cinta 2•

🌻🌻🌻

Rania menelfon ulang nomor asing tadi. Rania lupa menanyakan alamat kepada sepupunya itu.

"Aish! Hp nggak guna." Rania menghentakkan kakinya mencoba menghubungi nomor yang sama.

"Kenapa?"

Astaghfirullah, Rania memegang dadanya, hampir saja ia jantungan. Kemal memang selalu begitu yah. Muncul nya mendadak mulu.

"Ka---kamu ngapain disini?"

Ayolah Rania, inikan rumah Kemal, jelas dong ia disini hiks:(

Sadar akan pertanyaannya, refleks Rania meminta maaf.
"Eh? Hehehe, sorry-sorry."

"Mau kemana?"

Rania menatap Kemal heran, tumben banget nanya, biasanya bodoamat kan.

"Tumben."

"Tumben kenapa?" Tanya Kemal yang kini tengah menatap Rania.

"E---aannu---"

Aduh, mampus.

"Gue mau kesuatu tempat." Rania menggigit bibir bawahnya, semoga saja Kemal tidak curiga.

"Aku anter." Kemal melangkah pergi, meninggalkan Rania dengan sejuta bunga di wajahnya.

"Itu Kemal kan? Demi apa? Weleh weleh. Akhirnya Kemal mau anterin gue." Rania loncat-loncat tidak jelas. Untung saja tidak ada yang melihat.

"Rileks, lo harus tahan Rania, tahan, bentar lagi kalian halal." Rania menahan senyum bahagianya, uhh rasanya Rania ingin berteriak. Sangking senang nya bertunangan dengan Prince Arab.

Rania menghampiri Kemal yang sudah stay didalam mobil.
"Sorry lama." Rania membuka pintu depan. Namun Kemal mencegahnya.

"Dibelakang aja, kursi depan khusus istri saya nanti."

Rania mengangguk paham, dan membuka pintu mobil belakang. Sepanjang perjalanan tidak ada yang berbicara, mereka saling diam satu sama lain.

Lo dimana?

Di penjara goblok

Gue tau, dipenjara mana? Penjara banyak sayang

Sabar, Rania tidak boleh berteriak. Ia harus menjaga image nya.

Intinya gue dipenjara, urusan penjara mana gue nggak tau. Kakak cari sendiri (:


"Sepupu nggak ada akhlak emang." Rania mematikan ponselnya, terpaksa ia harus keliling hari ini.

"Siapa?" Tanya Kemal dari balik spion.

"Sepupu."

"Emang dia kenapa?"

"Dia di pen---" Rania membekap mulutnya sendiri, hampir saja dia keceplosan.

"Ngga papa, lanjutin aja."

Kemal tidak menyahut, ia kembali fokus menyetir.

"Tempatnya dimana?"

"Hah? Apa?" Rania mendadak linglung seketika. Kemal sih, wajahnya ganteng banget euhh.

"Stop disini aja." Rania membuka pintu mobil sambil tersenyum. Aduh, rasanya ada kepingan kupu-kupu terbang diatas kepala Rania.

RINTIK TEMU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang