RINTIK TEMU 16

532 58 1
                                    

"Ujian itu seharusnya membuat diri lebih dekat dengan sang Pencipta. Sebab hamba-Nya sedang di fase merengek meminta pertolongan pada-Nya. Romantis sekali bukan?"

RINTIK TEMU

"Oh, iya. Bunda lupa kenalin seseorang sama kamu." Aisyah meilirik Kemal sebentar, ia tak menyangka kalau keponakannya ini tumbuh dengan baik. Wajahnya yang tampan, alisnya yang tebal, hidungnya yang mancung, bibir tipis, dagu yang belah, mata yang bulat dan teduh. Intinya perfect bangetttt.

Wajar sih kalau banyak yang naksir sama Kemal. Orang dia keturunan Arab, udah cakep, keren, pinter lagi. Aduhhh apa lagi sih yang kurang? Aisyah jadi ingin menjodohkan Kemal dengan Keisya. Aduh, apa yang akan terjadi jika mereka menikah?

Oke stop, imajinasi Aisyah terlalu jauh. Kembali ke topik awal.

Keisya hanya mengangguk pasrah, ia tidak berminat untuk mengajak Aisyah berbicara. Entah kenapa, rasa kesal selalu timbul saat Keisya melihat Aisyah tersenyum. 

"Kemal, sini! Kenalan dulu sama Asma." Aisyah melambaikan tangannya. Meskipun Keisya sudah kenal dengan Kemal, tetap saja ia harus menuruti perintah Aisyah. Benar-benar menyebalkan. Namanya ini pemaksaan.

Untungnya Kemal bukan tipe yang suka protes, jadi dia menurut saja saat dipanggil Aisyah.

"Nama saya, Kemal." Ujar Kemal sembari menangkupkan kedua tangannya. Wajahnya masih setia datar, tidak ada tanda-tanda akan tersenyum. Tapi sayangnya kalau diem makin Cakep.

"Hmm, gue Keis---"

"Ini Asma." Potong Aisyah cepat.

Keisya menatap jengkel kearah Aisyah. Namun yang ditatap justru malah tersenyum. Padahal Keisya ingin memperkenalkan dirinya sebagai calon istri Kemal. Tapi Aisyah lebih dulu menyela. Sebenarnya apa sih bagusnya nama Asma? Menurut Keisya itu terlalu kuno. 

"Ck! Terserah lo deh!" Keisya mengambil posisi tidur, ia membelakangi Kemal dan Aisyah. Ibu tirinya ini selalu saja menghancurkan moodnya. Sekali aja gak usah ganggu Keisya bisa nggak sih? Pergi jauh-jauh dari kehidupan Keisya misalnya.

Aisyah menghela nafasnya, terbesit dihatinya ingin menyerah. Tapi ia kembali teringat perkataan Wildan. "Tolong ajari putri kita mengenal Tuhan, Berbicara yang sopan, dan menjadi Muslimah sejati." perkataan Wildan sangat monohok dihati Aisyah. Apakah ia bisa merubah Keisya? Sedangkan Keisya sangat membenci dirinya? Apakah usahanya akan berhasil? Aisyah mulai meragukan kemampuannya sekarang.

Ia sudah melakukan berbagai macam cara, mulai dari selalu tersenyum, seolah tidak terjadi apa-apa. Berkata lembut kepada Keisya, hingga hal konyol pun harus Aisyah lakukan demi menarik perhatian Keisya, agar Keisya tidak membencinya lagi.

Aisyah jadi teringat Kisah dirinya dulu, saat dimana ia merebut Bella dari Naya. Dan saat itu Aisyah memainkan peran nya dengan baik. Sungguh Kejam. Aisyah jadi merasakannya sekarang, bagaimana kesalnya Naya saat itu. Dan merebut kebahagiaan Naya. Sadar akan lamunan nya, Aisyah kembali membujuk Keisya yang masih keuh-keuh tidak mau digoda.

"Kamu yakin, nggak mau tau siapa orang tampan ini?" Tanya Aisyah sembari menoel-noel pipi chubby Keisya. Keisya menepis tangan itu kasar. Matanya menyorotkan kemarahan. Bukan itu saja, Bola mata Keisya nyaris keluar saat ini. "Apa sih! Berhenti gangguin gue!"

Kemal terkejut saat menyaksikan secara langsung kegalakan Keisya. Seakan paham raut Kemal, Aisyah malah menganggap perkataan Keisya tadi sebuah lelucon.

RINTIK TEMU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang