29

468 53 6
                                    

"Sungguh, Tuhanmu hanyalah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu."
(QS. Ta-Ha 20: Ayat 98)

• Takdir Cinta 2 •

Saat ini Rafiq tengah berada didalam WOW COFFE, Dia tinggal menunggu kedatang Kemal, sembari menunggu kedatangan Kemal, Rafiq memesan minuman terlebih dahulu.

Bersamaan dengan pesanan Rafiq, saat itu juga Kemal menampakkan batang hidungnya.

"Maaf lama," Kemal tersenyum singkat kearah Rafiq, kemudian duduk di depan Rafiq.

"Tidak apa-apa, Pak." Balas Rafiq dengan senyuman.

Hening ...

Kemal belum membuka suaranya.

"Kamu bisa bantu saya?"

"Tentu Pak ...."

* * *

Keisya mendengus kesal, Wanita itu benar-benar bosan sekarang. Terkurung selama berhari-hari didalam ruangan ini, bau obat menyeruak ke indra penciuman, serta kabar kematian yang terus saja terdengar di telinga Keisya.

"Umi .... Besok kan bulan Ramadhan, Asma mau pulang." Rengek Keisya.

Aisyah hanya tersenyum menanggapinya, sesekali Ia membelai pipi Putri nya.

"Besok kita pindah rumah sakit." Ujar Wildan tanpa melihat kearah Aisyah.

Aisyah tertunduk lesu, ia berusaha untuk bersabar, jangan sampai hal sepele seperti ini membuat rumah tangganya retak.

"Lho? Kenapa? Asma nggak mau!"

"Kamu harus pindah! Ngerti! Nggak ada penolakan!"

Seketika Keisya terdiam, tidak biasanya Wildan berbicara kasar seperti itu.

"Abi ...." Keisya menangis, sedangkan Wildan sudah pergi keluar, entah apa yang lelaki itu pikirkan sekarang.

Tatapan Keisya beralih kearah Aisyah. "Umi .... Abi jahat Hiks .... Hiks ...." Keisya memeluk Aisyah dengan sangat erat, bayang-bayang Farishka selalu menghantuinya, rasa bersalah selalu menyelimuti dirinya.

Cekrek

Keisya menoleh kearah pintu, seketika mata Keisya berbinar. "Pak Kemal,"

Aisyah melepaskan pelukannya, ia melihat kearah pintu, ternyata disana sudah ada Kemal.

"Pak Kemal tau banget kalau Asma lagi sedih hehehe," Keisya langsung menyambut Kemal dengan semangat 45. Tapi itu tidak berlangsung lama, karena dibalik punggung Kemal terdapat Rania yang tengah tersenyum kearah-Nya.

"Ngapain sih dia kesini," dengus Keisya sebal.

"Asma, apa kabar? Terakhir kali kita bertemu dirumah Bang Kemal, sekarang dirumah sakit, besok dimana ya? Kuburan? Hahahah."

Keisya menggeram kesal, apa Rania tengah menyumpahi dirinya? Begitupun Aisyah, ada rasa tidak suka mendengar ucapan Rania yang terakhir.

"Huss ... Kamu ini, kalau mau bertamu ya bertamu saja, jangan kelewatan. Nggak baik ngedoain orang cepet meninggal," Tegur Aisyah dengan tatapan tajam.

RINTIK TEMU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang