Sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita Sholehah. Jadilah wanita Sholehah, karna wanita cantik sudah banyak kita temui.
•
•
•
RINTIK TEMU
Kemal merebahkan tubuhnya disofa. Rasa kantuk mulai menyerang dirinya. Saat Kemal hendak terlelap, suara lembut telah menyapanya lebih dulu.
"Kamu sakit?" Tanya Naya dengan Nada Khawatir. Naya yang tadi sedang membawa nampan berisi makanan kini ia letakkan begitu saja. Dengan segera Naya menghampiri Kemal dan mengecek suhu tubuhnya.
"Kamu nggak sakit." Naya bernafas lega. Ia kira Kemal bakalan sakit. Mengingat tentang virus Corona yang beritanya sudah tersebar luas. Membuat Naya semakin was-was.
"Aku baik-baik aja, Umi." Kemal masih setia dengan posisinya. Ia memejamkan matanya untuk sesaat. Tetapi tiba-tiba bayangan Keisya muncul di kepala nya. Kemal membuka matanya perlahan. Kini ia telah merubah posisinya menjadi duduk.
"UmI,"
"Iya?"
"Umi siapa nya Ibu Keisya?"
Naya memicingkan matanya. Kenapa Kemal tiba-tiba kepo? Bukannya kemarin saat Naya menjenguk Keisya, Kemal seolah tidak mau datang?
"Emangnya kenapa?"
Kemal menghela nafasnya. Apa susah nya tinggal menjawab.
"Tidak."
Kemal beranjak dari duduknya. Jika Naya tidak ingin memberitahu, biarlah dia yang mencari tau sendiri.
"Aneh! Kamu tuh nurut siapa si Kemal Farukh Alaydrus. Perasaan Abi kamu nggak secuek ini deh sama Umi. Malahan Abi kamu terkenal Ramah." gumam Naya.
Kemal hanya menatap Naya saja. Ia tidak perduli. Lebih baik Kemal istirahat sekarang. Banyak hal yang tidak ia ketahui. Benar kata Adis, kalau urusan perempuan memang ribet pake banget.
Ngomong-ngomong tentang Adis, Kemal jadi rindu. Ia ingin menghubungi Adis. Tapi tidak punya nomornya. Apa Kemal hubungi Danu saja?
Kemal kini sudah berada dikamar. Ia belum mengganti seragam nya.
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam, tumben nelfon, kangen?"
"Iya."
"Kalau kangen ya sini dong. Main kerumah."
"Alamat."
"Jalan bla bla bla ...."
"Kapan-kapan aku kesana."
Kemal mematikan telfon nya. Bahkan ia lupa mengucapkan salam. Yasudahlah, ia sangat lelah sekarang. Kemal merebahkan dirinya. Kemudian memilih untuk ke alam tidur.
* * *
Keisya menatap Aisyah bingung. Bagaimana Keisya menjelaskannya? Apakah Aisyah mau menuruti permintaan nya?
"Tante,"
Aisyah menoleh kearah Keisya. Aisyah tidak terkejut dengan panggilan Keisya. Menurut nya itu sudah biasa. Lama-lama nanti akan terbiasa.
"Iya." Aisyah menaruh koran di meja. Dan menatap Keisya lekat.
"Gue mau sekolah."
KAMU SEDANG MEMBACA
RINTIK TEMU [END]
Teen Fiction[Belum direvisi, dialog tag masih berantakan, dan tidak beraturan] [Spion of Takdir Cinta. Perubahan judul dari Takdir Cinta 2 menjadi Rintik temu.] Menjadi kuat tidaklah mudah, usaha dan do'a harus ada di dalamnya, tak lupa menyertakan campur tang...