Seorang hamba akan di uji, hingga ia berjalan di muka bumi ini bersih dari (dosa)
*****
Setelah Kemal keluar dari ruangan Asma. Alif, Chiko, Yoga, dan Azam sudah menunggunya didepan pintu. Kemal sempat terkaget, tapi dia melewati mereka seperti biasa.
"Udah gue tebak, Kapten pasti ada hubungan apa-apa sama dokter Asma, ya gak kapten?" Tanya Chiko menggoda.
Kemal menatap Chiko sekilas, kemudian berjalan kembali.
"Kapten, kasih tau atuh, kita itu penasaran juga." rengek Chiko.
Kemal menghentikan langkahnya menatap tajam kearah Chiko.
"Nggak usah ikut campur!"
Setelah mengatakan itu Kemal pergi begitu saja. Menyisakan mereka yang menatap heran kearah Chiko.
Chiko menghampiri Alif, kemudian menepuk pundaknya. "Lif, tadi lo kesana juga kan? Apa yang lo liat?"
Alif berdehem gugup, ingatan tentang cahaya dari wajah Asma terputar kembali. Bahkan Alif pun bingung kenapa bisa bercahaya begitu.
Chiko menyipitkan matanya "jangan-jangan---"
"Nggak, bukan gitu." potong Alif.
Chiko tertawa pelan, padahal dia belum mengatakan apapun.
"Ayo katakan, lo ngapain kesana."
"Emm anu---- kalo misal wajah kita kayak ada cahaya itu saat orang liat, itu tandanya kenapa ya?" Tanya Alif.
Yoga dan Azam yang diam dari tadi pun ikut menimbrung. Bahkan Kemal yang pergi pun kembali lagi karena sesuatu tertinggal.
"Emm gue kurang tau juga sih, tapi biasanya ada amalan khusus yang orang itu lakuin. Sehingga Allah menyejukkan hatinya kalau dipandang." Ujar Chiko.
Yoga, Alif, dan Azam hanya mengangguk. Lain dengan Kemal, ia mengingat kembali wajah Asma yang mengeluarkan cahaya. Apakah Alif juga melihatnya?
Kemal memegang kera baju Alif, ia menatapnya tajam. "Katakan, lo liat juga?" Tanya Kemal sembari mengepalkan tangannya.
"Liat apa?" Ujar Alif tidak mengerti.
"Saya kasih satu kesempatan lagi, apa lo liat juga?" Tanya Kemal yang semakin mempererat cengkeramannya pada baju Alif.
Alif masih menatap heran Kemal. "Kalau iya kenapa?" tantang Alif.
Bugh
Satu pukulan mendarat begitu saja di pipi Alif. Alif memegangi pipinya yang terasa ngilu. Tak mau kalah, Alif pun membalas pukulan Kemal. Begitupun sebaliknya. Hingga akhirnya keamanan datang dan memisahkan mereka.
∆*∆*∆
Disinilah Kemal dan Asma berada, didalam ruangan pengap tanpa sinar matahari. Sengaja Asma mengajak Kemal untuk berbicara berdua. Sekaligus Asma mengobati luka Kemal.
Tak ada percakapan sama sekali. Asma pun begitu, ia terlalu malas untuk bertanya pada lelaki yang ada dihadapannya ini.
Asma mengobati luka Kemal dengan hati-hati, sesekali Kemal meringis karena Asma terlalu kuat menekan lukanya.
"Sakit."
Asma melirik Kemal sekilas, kemudian dia meniup-niup luka Kemal.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINTIK TEMU [END]
Teen Fiction[Belum direvisi, dialog tag masih berantakan, dan tidak beraturan] [Spion of Takdir Cinta. Perubahan judul dari Takdir Cinta 2 menjadi Rintik temu.] Menjadi kuat tidaklah mudah, usaha dan do'a harus ada di dalamnya, tak lupa menyertakan campur tang...