36

433 48 5
                                    

Keisya memasang wajah datar nya. Setelah kepergian Cinta, Kemal buru-buru pergi dari sana. Keisya tau kalau Kemal akan bertunangan hari ini, tapi setidaknya berpamitan dulu, bukan sebelum pergi.

Ohh iya, Keisya lupa, Keisya hanya sebatas upik abu di keluarga Kemal. Kenapa Keisya melupakan itu.

"Kei, ayok." Fanny membantu Keisya berdiri, dan membopongnya untuk masuk kedalam mobil.

Yah, setelah kepergian Kemal Fanny langsung memesan taksi online. Benar-benar tidak berperasaan, pikir Fanny.

Zacky duduk di depan bersama Pak Sopir. Sedangkan Keisya dan Fanny duduk dibelakang mobil.

"Maaf ya Kei, gara-gara aku kamu jadi korban." Fanny menatap Keisya dengan penuh penyesalan. Sedangkan Keisya diam tidak bergeming melihat kearah jendela.

"Sekali lagi aku minta maaf Key, ini semua salah aku, andai aja aku nggak turutin kemauan Cinta, mungkin ini nggak akan terjadi."

Keisya beralih menatap Fanny, ia bingung harus mengatakan apa sekarang. Karena Keisya pun kecewa dengan Allah. Kenapa Allah merenggut semua kebahagiaan Keisya? Sedangkan orang lain diberi kehidupan yang sempurna.

Apalagi setelah mengetahui siapa dibalik kecelakaan itu. Keisya memang tau kalau malam itu Abi nya kecelakaan. Tapi dia tidak tau kalau Umi nya masih hidup saat itu.

Gara-gara kecelakaan beruntun itu,Keisya jadi kehilangan ibu kandungnya. Dan digantikan dengan sosok Aisyah yang belagak seolah tidak terjadi apa-apa.

"Aku mau tidur, nanti kalau udah sampai dirumah sakit bangunin aja."

Fanny mengangguk pelan. Keisya mulai menutup kedua matanya, menghilangkan beban yang ada. Ada banyak hal yang ingin Keisya katakan, tapi sayangnya tidak ada yang mau mendengarkan.

Mereka hanya ingin tau, bukan ingin membantu.

Zacky menatap keduanya dari kaca spion mobil. Ia mengulas sebuah senyum.

"Kenapa aku begitu bodoh, Key?"

"Kenapa aku baru menyadarinya sekarang?"

"Andai kamu tau, kalau aku benar-benar jatuh cinta padamu sekarang, apakah engkau masih mau menjadi kekasihku?"

Tidak-tidak, Zacky tidak boleh egois. Biarlah Keisya menentukan pilihan hatinya, selagi Keisya masih tetap tersenyum, maka tidak masalah bagi Zacky.

🌼🌼🌼

"Wildan?" Wildan menoleh saat namanya dipanggil oleh seorang dokter. Dokter itu tersenyum ramah, kemudian menyuruh Wildan untuk duduk.

Rasyid menghela nafas gusar. Wildan memang sedikit keras kepala, ia sudah mengingatkan kalau Keisya harus segera ditangani. Tapi apa? Wildan malah membuat Keisya semakin tersiksa.

"Wildan, saya sarankan kamu segera bawa Keisya keluar negeri. Kondisinya semakin hari semakin buruk. Ia bisa meninggal kalau kamu diamkan saja."

Wildan menatap wajah Rasyid yang mulai menua. "Dokter pikir gampang keluar negeri? Kalau saja Indonesia tidak dilanda Covid-19, saya pasti sudah mengajak Asma keluar negeri. Tapi sayangnya semua jalan ditutup!"

"Kemarin-kemarin kamu mana aja? Kok baru sekarang mau berangkat?" Tanya Rasyid geram.

"Sudahlah! Anda tidak tau apa-apa! Saya akan bawa Asma pulang sekarang juga." Wildan bangkit dari duduknya. Ia ingin mengatakan sesuatu, tapi ia mengurungkan niatnya.

"Kamu akan menyesal karena telah menganggap remeh penyakit anakmu itu Wildan."

Wildan menoleh, kemudian ia tersenyum. "Orang tua mana yang tidak sedih melihat anaknya sakit? Tidak ada!"

Percayalah, ada alasan tersendiri kenapa Wildan masih mempertahankan Keisya disini.

"Kamu akan menyesal Wildan,  Apapun alasannya! Karena penyakit Asma sudah sangat serius." Rasyid keluar dari ruangannya, sekarang ia hanya bisa berdoa. Kasihan sekali Keisya, Rasyid masih ingat saat Wildan dan Aisyah menikah dirumah sakit ini. Didepan Farishka mereka menikah. Tepatnya beberapa bulan yang lalu. Saat Farishka tau Aisyah tengah hamil, dengan segera Farishka membujuk Wildan agar menikahi Aisyah.

Rencana Allah memang yang paling baik, tiada yang bisa menandingi Rencana-Nya.

🌼🌼🌼

Berbeda dengan Kemal yang saat ini sudah memakai setelan kemeja kotak-kotak dengan gaya rambut yang sedikit dimoha.

"Kamu yakin dengan keputusanmu, Nak?" Tanya Naya dibalik pintu. Kemal hanya diam mematung, dirinya dan Rania sama-sama orang arab. Lalu, apalagi yang dikhawatirkan?

Sedangkan Keisya adalah anak tiri dari saudara ibu nya. Bahkan ibunya dan Aisyah bukan saudara kandung, dan orang tua mereka telah bercerai. Jadi, Kemal bukan mahrom Keisya bukan? Ahhh terlalu sulit untuk memecahkan teka-tekinya.

🍁🍁🍁

Yang masih bingung mereka mahrom atau bukan, coba baca dulu Takdir Cinta pertama yah. Soalnya sulit ngejabarin mereka kwkwkw. Aisyah sama Naya bukan saudara kandung. Mereka lahir dari Rahim yang berbeda, dan Aisyah juga bukan anaknya Azril sama Syifa, nah sekarang Keisya itu bukan anak kandungnya Aisyah. Jadi Kemal sama Keisya bukan mahrom ya. Yang mahrom itu kalau saudara sepersusuan, sepupu sepersusuan, ya begitulah wkwkkw. Susah ngejelasinnya.

Saran nih. Updatenya, 500-700 kata 2 hari sekali.
Atau 1000-2000 kata, seminggu sekali?

Minal aidzin walfaidzin yah teman-teman. Maaf telat ngucapinnya ^^

Palembang, 28 Mei 2020

RINTIK TEMU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang