41

394 37 2
                                    

Titik tertinggi dari mencintai seseorang ialah merelakannya dan melepaskannya. Membiarkan ia hidup bahagia walau bukan denganmu.

Happy reading

***

Keisya menatap langit-langit,  sebenarnya ia sudah bosan berada diruangan tertutup ini, ia ingin segera pulang.

Ceklek

Pintu masuk terbuka, disana nampaklah Aisyah yang tengah tersenyum manis kearah  Keisya. Keisya menoleh dan membalas senyuman Aisyah.

"Udah bangun ternyata. Umi kira belum." Aisyah menghampiri Keisya dan membelai rambut Keisya.

"Iya umi." balas Keisya dengan senyum manja nya.

"Emm, anak umi kok nggak semangat hari ini, kenapa?"

Keisya menatap wajah Aisyah sekilas, "emm Asma mau pulang." Keisya menunduk lesu, ia rindu dengan teman-temannya. Jujur, ia merindukan Fanny dan Zacky.

Eh, kok malah jadi rindu Zacky?

"Um, Asma boleh pinjem Hp Umi nggak?" Tanya Keisya.

Aisyah mengangguk, "boleh, ini."  Aisyah memberikan hp nya kepada Keisya, sesekali ia mengintip apa yang sedang putrinya lakukan.

Dengan lincahnya Keisya mengetik kan pesan kepada Zacky. Entah kenapa Keisya sangat merindukan Zacky sekarang. Tak butuh waktu lama, Keisya mendapatkan balasan pesan nya.

Zacky
Kenapa?

Kangen hahaha

Ohh

Keisya mengerucut kesal, Zacky memang tidak berubah dari dulu.

Ohh doang? Dateng kesini dong

Sibuk

SOK SIBUK!
Read

Demi apapun ingin sekali Keisya memarahi pria satu ini. Balasannya singkat sekali, membuat Keisya naik pitam. Bahkan Zacky tidak membalas kembali pesan Keisya.

"Loh, kenapa? Kok sedih?" Tanya Aisyah pura-pura tidak tau. Padahal sedari tadi dia memperhatikan putrinya, bahkan Aisyah mengintip percakapan Keisya dan Zacky.

"Eh Umi, nggak kok hehehe." Keisya menampilkan deretan gigi nya, tak lupa pula lesung pipi yang muncul dikala Keisya tersenyum.

"Kalau ada apa-apa cerita sama Umi yah, jangan di pendem sendiri." Aisyah mengelus puncak kepala Keisya, kemudian pergi.

"Iya Umiku sayangg." Jawab Keisya dengan senyuman yang di paksakan.

Tak lama dari situ, muncullah Wildan dari balik pintu.

"Abi."

Wildan tersenyum dan menghampiri Keisya.

"Keberangkatan kamu udah Abi atur, satu minggu lagi kita berangkat." Ujar Wildan dengan tatapan mematikan. 

Keisya menunduk lesu, apakah kisahnya akan berakhir begitu saja? Bagaimana dengan Kemal? Ahh Keisya lupa Kemal bahkan sudah tunangan dengan Rania.

Kadang tadir selicik itu, mempermainkan perasaan seorang hamba. Tapi kita harus yakin pasti ada hikmah dibalik kejadian.

"Iya Abi." Tak banyak bicara, Keisya menarik selimutnya kembali.

RINTIK TEMU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang