Katanya, saat hati kita terbesit untuk berubah menjadi lebih baik, Allah akan mendatangkan orang-orang yang baik. Disamping itu, Allah juga akan menghadirkan sosok yang paling kita cinta. Dan ya, perkataan itu terbukti sekarang. Saat Keisya mati-matian untuk menjaga fitrah nya sebagai seorang perempuan, cobaan pun datang dengan menghadirkan kembali sosok lelaki yang pernah ia sukai dulu.
Tujuan Allah menghadirkan orang yang kita cintai bukan hadiah dari Allah. Tapi itu berupa ujian, karna Allah ingin melihat sejauh mana kamu mempertahankan keistiqomahan dirimu. Apa kamu akan memilih dia yang kamu cintai, atau memilih Tuhan mu yang telah menciptakan dia yang kamu cintai.
Sekarang Keisya merasakan nya, dihadirkan kembali sosok yang pernah ia cintai. Keisya merasa perasaan nya ditarik ulur. Dan tentunya membuat Keisya bimbang dan bingung.
*****
"Dok, bagaimana keadaan istri saya?" Tanya Wildan dengan raut wajah yang panik.
Dokter itu hanya tersenyum, dan menyuruh Wildan untuk ikut ke ruangan nya.
Setelah selesai berbincang, Wildan pergi menemui sang istri. Sadar akan kehadiran Wildan, Aisyah membuka mata nya pelan.
Wildan mencoba untuk menyembunyikan rasa sedih nya, tapi sungguh ia benar-benar tidak bisa.
"Mas, apa kamu tetap akan menyerahkan Keisya pada mereka? Apa kamu tidak mencoba untuk mencari tau kebenaran nya?"
Seketika Wildan terdiam. Ia juga tidak ingin menyerahkan Keisya pada keluarga Rania, tapi dia juga harus menepati janji. Tepat saat Wildan akan bicara, Ibu nya Rania beserta rombongan datang.
"Assalamualaikum." Ujar Sonia sambil tersenyum.
"Waalaikumussalam"
Sonia tersenyum ramah, kemudian ia memberikan beberapa makanan pada Aisyah.
"Abi, makanan nya taro disana ya." Sonia menunjuk salah satu meja, dan Burhan hanya mengangguk patuh.
Kini Sonia beralih menatap Wildan. Tentu saja dia tidak lupa dengan perjanjian mereka tujuh tahun lalu.
Flashback
"Sonia, saya mohon jangan tangkap Asma sekarang, dia benar-benar down saat ini." Wildan memohon sambil bertekuk lutut di hadapan Sonia, sedangkan Sonia sudah habis kesabaran.
"Tidak! Kemarin saat dia membunuh anak saya, apa saya menego agar jangan bunuh Rania dulu? Tidak'kan! Dia langsung membunuh Rania dengan kedua tangan nya. Dan aku juga menginginkan Anakmu di penjara sekarang juga!"
"Saya mohon, beri saya waktu. Saat ini Keisya pergi entah kemana. Saya berjanji saat Keisya kembali nanti secepatnya saya akan menyerahkan dia kepada Anda."
"Baiklah."
Setelah melakukan perjanjian Sonia berbalik pergi. Dan tinggal lah Wildan yang merasa frustasi.
"Halo apa kabar Wildan? Saya harap anda tidak lupa dengan janji tujuh tahun lalu."
"Ya, saya ingat." Wildan melirik Aisyah yang seperti nya menyembunyikan tangisnya.
"Silahkan anda pulang dulu. Nanti saat Asma kembali saya akan mengabari anda."
"Tidak! Saya sudah menunggu selama tujuh tahun. Saya tidak akan menunggu lagi. Rania harus mendapatkan keadilan!" Sonia memberontak marah. Wajah nya merah padam. Rahang nya bergetar menahan amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINTIK TEMU [END]
Teen Fiction[Belum direvisi, dialog tag masih berantakan, dan tidak beraturan] [Spion of Takdir Cinta. Perubahan judul dari Takdir Cinta 2 menjadi Rintik temu.] Menjadi kuat tidaklah mudah, usaha dan do'a harus ada di dalamnya, tak lupa menyertakan campur tang...