Kembalikan semuanya kepada Allah, dia yang paling tau isi hatimu
🌻🌻🌻
Aisyah masuk dengan tangan gemetar, rasa takut mulai menyelimuti dirinya.
"Ass---ma." Belum sempat melanjutkan kalimatnya, air mata Aisyah jatuh lebih dulu. Terlalu berat baginya untuk menceritakan semuanya. Terlalu menyakitkan untuk diingat kembali. Karena, menceritakan masa lalu sama saja dengan membuka luka lama.
"Umm---ii." Keisya mendongakkan kepalanya, matanya sudah berubah merah sekarang, air mata jatuh begitu saja dimata lentiknya.
"Iya sayang, Umi disini." Aisyah berusaha untuk memeluk Keisya, namun Keisya menahan Aisyah.
"Umi ... Keluar Umi ... Keluar ...." Lirih Keisya dengan nada yang lemah.
Kemal yang menyaksikan itu hanya bisa diam, ia tidak tau apa yang harus ia lakukan. Tanpa sengaja Keisya melihat cincin tunangan Kemal.
"Ohh, jadi itu cincinnya." gumam Keisya pelan, namun Kemal masih dapat mendengarnya. "cincinnya bagus, aku suka." Keisya tertawa sumbang.
Aisyah yang melihat itu hanya bisa menutup mulutnya, Keisya terlihat seperti orang gila sekarang.
"Dimana Wildan? Aku harus cari Wildan." Aisyah keluar begitu saja, meninggalkan Kemal dan Keisya didalam Ruangan itu.
Air mata Keisya masih terus mengalir. Rasanya seperti mimpi, ia tidak percaya bahwa ini akan terjadi pada dirinya.
"Aku lagi mimpi kan? Iya, aku lagi mimpi sekarang. Siapapun tolong bangunkan aku."
Kemal menatap miris Keisya, "ini nyata, semuanya nyata."
Keisya menatap Kemal tajam. "Lo siapa? Gue nggak kenal sama lo!"
"Maaf." Hanya itu yang bisa Kemal ucapkan. Tak lama dari situ Aisyah datang bersama Wildan dan dokter.
"Abi."
"Asma," Wildan hanya bisa menatap sendu putrinya. Ia tidak akan lagi menunda keberangkatan putrinya.
"Kalian boleh keluar dulu? Mungkin pasien membutuhkan waktu untuk istirahat." Dokter itu mengisyaratkan agar semua orang pergi dari sana, supaya ia lebih mudah mengobati gangguan mental Keisya.
Setelah semua orang pergi, barulah Dokter itu mendekati Keisya.
"Nak, jangan takut. Mereka sudah pergi."
Keisya membuka kedua matanya, benar, semua orang sudah pergi.
"Ma---makasih, Dok." Jawab Keisya dengan nada gemetar.
"Sama-sama." Dokter itu tersenyum, mengusap kepala Keisya pelan kemudian keluar.
"Hiks ... Maafin Asma Umi ... Asma nggak mau Umi sakit hati karena perkataan Asma. Maafin Asma ..."
🌻🌻🌻
"Kemal? Kamu ngapain melamun Nak?" Tanya Naya yang kebetulan lewat.
"Umi? aku lagi mikir Um."
Naya tersenyum, "ohh, yaudah lanjutin aja atuh, Umi masuk kedalam dulu yah." Naya masuk kedalam dengan membawa keranjang belanjaannya, dia habis belanja tadi.
"Biar Kemal bantu Um." Kemal mengangakat satu persatu belanjaan Naya kedalam rumah. "Aduh, kamu emang udah cocok jadi Suami."
Kemal hanya menanggapinya dengan senyuman, kalau boleh jujur, Kemal tertekan dengan pertunangan ini. "Umi, Kemal mau membatalkan pertunangan Kemal sama Rania. Kemal belum siap menikah Umi."
"Nanti Umi bicarakan lagi dengan Abimu yah."
Kemal memandang Naya lesu, apa ini sebuah lelucon bagi mereka? Tapi ini memang salah Kemal, kenapa dia mau menerima lamaran Rania.
"Aku harus tanggung jawab sama keputusan yang sudah kuambil." Kemal menghela nafas berat. Ia melanjutkan langkahnya kedalam rumah.
🌻🌻🌻
Keisya mengecek hp nya berulang-ulang kali, namun nihil. Kemal tidak pernah lagi melihat statusnya di wa. Biasanya, walaupun terlambat Kemal tetap melihat status Keisya di wa.
Apa iya Kemal telah menghapus nomor Keisya? Seperti yang Keisya lakukan, suka menghapus nomor Kemal tanpa sebab. Lebih tepatnya tidak mau tersakiti, tapi hasilnya malah disave kembali.
"Aku rindu sama kamu, maaf. Kamu lagi apa sekarang? Emm, nomor aku kamu hapus ya, Kenapa?"
Keisya seperti orang gila sekarang, dia sedang berbicara sendiri saat ini. Menatap layar hp dengan penuh harap, berharap Allah mau mengabulkan doanya.
"Kamu liat story aku aja aku udah seneng banget. Pliss dong liat story aku, padahal kamu online lho, Hiks ..." Keisya mendumel sendiri. Ia baru saja mengecek kapan terakhir Kemal online. Benerkan, sakit sendiri nantinya Kei.
18.03 dan status Keisya 14.00 biasanya Kemal suka melihat status Keisya waktu sore. Sekitar pukul 15.00-16.00 tapi sekarang? Jangankan ngechat, ngeliat status Keisya aja nggak.
Sampe hafal gitu yah Keisya (:
"Kemal nggak ada perasaan! Keisya kangen tau sama Kemal! Sekali aja liat status Keisya, buktiin kalau filing Keisya salah!" Keisya membanting hpnya dikasur. Percuma saja dia bikin status, orang yang diperlihatkan cuma Kemal doang.
Hadeh, Keisya bucin nya tolong dikondisikan hiks.
Kalian ada yang sama juga kayak Keisya? Kalau ada, ayok segera tobat! Jangan jadi wanita yang suka cari perhatian supaya dia segera menghubungi kamu lewat pesan.
Sayangi hati kalian, tanpa sengaja yang menyiksa diri kalian itu kalian sendiri. Gimana mau move on kalau kontaknya saja masih kalian save.
Sini aku tantang kalian hapus kontak dia selama sebulan. Yakin deh, setelah sebulan ada yang aneh kalau kalian ngesave nomor dia lagi. Alhasil kalian bakalan hapus kontak dia selamanya.
Simple, terapkan prinsip jodoh sudah diatur oleh Allah. Cobalah untuk mengikhlaskan. Karena wanita yang kuat berasal dari wanita yang tersakiti.
Hamasah, kita pasti bisa!
#selfreminder
🌵🌵🌵
Palembang, 30 Mei 2020
Itu nasehat untuk diri aku sendiri ya teman-teman. Kalau ada yang tersinggung mohon maaf, bisa jadi itu juga bentuk hidayah dari Allah, agar kita kembali kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINTIK TEMU [END]
Teen Fiction[Belum direvisi, dialog tag masih berantakan, dan tidak beraturan] [Spion of Takdir Cinta. Perubahan judul dari Takdir Cinta 2 menjadi Rintik temu.] Menjadi kuat tidaklah mudah, usaha dan do'a harus ada di dalamnya, tak lupa menyertakan campur tang...