Beruntungnya orang-orang yang Allah beri hidayah, sebab Allah tak akan memberikan hidayah-Nya ke sembarang orang.
•
•
•
RINTIK TEMU
"Jadi bagaimana? Apakah kamu menerimanya Kemal?" Tanya Hermanto.
Hermanto adalah pemilik dari pesantren ini, bisa dikatakan Hermanto juga diam-diam mengagumi Kemal.
Hermanto sangat menyukai kefasihan Kemal dalam berbicara. Mulai dari berbicara menggunakan bahasa Arab, Inggris, Turki, Jepang, bahkan Kemal bisa berbahasa Spanyol. Itulah mengapa Hermanto yakin kalau Kemal bisa membimbing anak-anak SMA. Dengan memberikan sedikit pengarahan kepada anak-anak SMA. Terkadang mereka juga butuh bimbingan, agar bisa kembali pada jalan yang benar.
Kemal menarik nafas dalam. Semoga saja ini adalah keputusan yang tepat. "Bismillah, saya menerima tawaran dari, Kiyai."
Hermanto tersenyum senang mendengar keputusan Kemal, inilah yang Hermanto sukai, Kemal anak penurut, selain itu Kemal sangat Dewasa dalam menyikapi segala hal. Bahkan seharusnya anak seusianya memikirkan tentang kesenangan, namun Kemal? Dia justru memilih untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.
"Terima kasih Kemal, Bapak bangga sama Kamu, Nak. Bapak doakan, semoga jodoh kamu adalah orang baik, kalau bisa jodoh kamu ada didalam SMA itu ya."
Hermanto tertawa kecil, kalian juga perlu tau, bahwa Hermanto juga senang menggoda Kemal. Apalagi melihat wajah Kemal yang menggemaskan itu.
"Aamiin, terimakasih Kiyai." jawab Kemal dengan senyum manisnya.
"Kalau begitu, saya pamit Kiyai, Mari." Kemal sedikit membungkukkan badannya, dan keluar dari ruangan Kiyai.
Sesampai didepan pintu, Kemal dikejutkan dengan dua temannya.
"Ecieeee.... Kemal udah ditawarin aja sama Kiyai," Danu menggoda Kemal dengan menoel-noel pipi Kemal.
"Alhamdulillah, ini juga berkat dukungan dari kalian. Tanpa kalian, mungkin aku nggak sesemangat tadi." Kemal tersenyum penuh arti, dengan menatap kedua temannya.
"HAHA, yakin ini Kemal? Wah, momen langkah nih, harus diabadikan. Seorang Kemal tersenyum? Omaygatttttt." siapa lagi yang berani berkata seperti ini selain Adis.
Dimata Kemal, Adis adalah pelengkap dari mereka bertiga, tanpa Adis, mungkin pertemanan mereka tidak akan seru.
"Tentu saja bisa. Maaf selama ini sikap aku cuek terhadap kalian. Tapi jauh dilubuk hati aku menyayangi kalian berdua." Ucap Kemal dengan sepenuh hati, dia juga menyadari bahwa dirinya sangat jarang berbicara dengan kedua temannya, bahkan kalau lagi kumpul, kemal sibuk dengan hafalan Al-Quran nya.
"Abi, Kemal berhasil mewujudkan mimpi Abi, Kemal udah hafal 30 juz, Bi." Batin Kemal.
••
•
Hampa. Satu kata itu sangat pas untuk mewakili hati seorang Keisya Asma Wiranda. Salah satu murid di SMA Bakti Nusantara, Keisya tidak terlalu terkenal, sebab Keisya tidak memiliki bakat apapun.
Mungkin sebagian orang akan beranggapan kalau Keisya adalah gadis yang periang, suka bercanda, ramah, selalu menebarkan senyum, dan mudah bergaul.
Tapi sebenarnya, itu salah besar! Keisya yang sesungguhnya adalah gadis yang rapuh. Gadis yang akan menangis ketika ada yang menyakitinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINTIK TEMU [END]
Teen Fiction[Belum direvisi, dialog tag masih berantakan, dan tidak beraturan] [Spion of Takdir Cinta. Perubahan judul dari Takdir Cinta 2 menjadi Rintik temu.] Menjadi kuat tidaklah mudah, usaha dan do'a harus ada di dalamnya, tak lupa menyertakan campur tang...