Terkandang kita harus pura-pura tuli, agar perkataan orang lain tidak membuat diri sakit hati.
• Takdir Cinta 2 •
Suara riuh terdengar didepan pintu rumah Kemal. Naya bergegas pergi keluar, melihat siapa yang datang ke rumah nya. Keisya pun sama ikut berdiri menyaksikan siapa yang datang.
"Assalamualaikum, Umi." Rania tersenyum singkat. "Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."
"Mari masuk,"
Naya mempersilahkan Rania beserta rombongan keluarganya untuk masuk ke dalam rumah, Keisya terdiam, pikirannya melayang entah kemana.
"Hai." Rania melambaikan tangannya kearah Keisya sembari tersenyum.
Keisya ikut tersenyum, walaupun terpaksa.
Kini mereka duduk diruang tamu, Naya memanggil Kemal untuk segera keluar dari kamar. Percakapan mereka sangat serius. Membuat Keisya semakin penasaran.
Dengan ragu Keisya mencoba untuk bergabung dengan mereka, sungguh mereka tengah tertawa dan bercanda.
"Bismillah, begini Pak Dirga, Saya selaku dari orang tua Rania mau melamar anak bapak Kemal Farukh Alaydrus, apakah Bapak mau menerimanya?"Deg'
Bagaikan tertusuk belati, seketika nafas Keisya tercekat, tenggorokannya terasa sakit walau untuk menelan ludah. Matanya menahan tangis agar tidak pecah begitu saja, bibirnya gemetar menahan sakit.
Allah, kenapa sakit sekali
Dirga tersenyum simpul, "Untuk itu Saya menyerahkan keputusannya kepada Kemal, bagaimana pun Kemal berhak menentukan pilihannya."
Naya menatap Keisya sekilas, ada rasa bersalah disana. Baru saja Naya menggoda Kemal agar segera mengkhitbah Keisya, eh Kemal sudah dikhitbah duluan.
"Bismillah Saya ---," Ketika Kemal hendak menjawab, Keisya lebih dulu menyela.
"Um--mi, Asma pulang dulu yah, Umi Aisyah katanya lagi sakit, Maaf telah mengganggu acara lamaran nya." Keisya membungkukkan kepalanya, bahkan untuk menyalami tangan Naya saja Keisya enggan, Keisya merasa dikecewakan sekaligus dikhianati oleh Naya.
Kemal mengikuti arah Keisya berlari. Entah mengapa Kemal ingin menolak lamaran ini. Tapi bagaimana ia bisa menolak? Sedangkan Umi dan Abinya sangat menginginkan istri Sholeha seperti Rania.
* * *
Keisya membuka pintu rumahnya, ia berlari cepat menuju kamar, kejadian tadi membuat Keisya sadar kembali, bahwa Keisya memang tidak pantas bersanding dengan Kemal.
Apa ini yang dinamakan Cinta?
Apa Keisya jatuh Cinta?
Secepat itu?
"Lagi-lagi aku harus menerima kenyataan kalau aku bukanlah perempuan yang baik. Mana mau lelaki setampan Kemal menikahi diriku, ya, Aku saja yang terlalu berharap." Keisya mengelap air matanya saat pintu kamar digedor oleh Aisyah.
Ceklek
"Kamu kenapa sayang? Hemm? Kok pulang-pulang main nyelonong aja, coba sini cerita sama Umi, Kamu kenapa." Aisyah menuntun Keisya untuk duduk dikasur, ia menatap lekat mata putirnya ini. Habis menangis, apa yang membuat putirnya menangis.
"Kamu kenapa nangis? Apa ada masalah?"
Keisya masih terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINTIK TEMU [END]
Teen Fiction[Belum direvisi, dialog tag masih berantakan, dan tidak beraturan] [Spion of Takdir Cinta. Perubahan judul dari Takdir Cinta 2 menjadi Rintik temu.] Menjadi kuat tidaklah mudah, usaha dan do'a harus ada di dalamnya, tak lupa menyertakan campur tang...