Kamu harus bersabar! Sampai kesabaran itu sendiri lelah akan sikap baik mu. Dan kamu akan kuat kembali setelah itu.
•
•
•
RINTIK TEMU
Hari ini Keisya di perbolehkan Dokter untuk pulang. Karena kondisi kesehatan Keisya mulai membaik. Memang sekarang kondisi Keisya sudah lebih baik dari yang kemarin. Bosan sudah Keisya berada di rumah sakit lebih dari seminggu.
Pikiran Keisya hanya satu, Fanny. Kenapa Fanny tidak mencarinya? Atau menelfon dirinya? Apa Fanny masih marah kepada Keisya? Yang benar saja, Keisya tidak merasa bersalah sedikitpun.
Tak terasa mobil Wildan telah terparkir di depan rumah mewah miliknya. Aisyah mengeluarkan beberapa barang. Sedangkan Keisya telah masuk lebih dulu kedalam rumah. Tanpa ada niatan untuk membantu Aisyah.
Wildan menghampiri Aisyah yang tengah mengemasi pakaian kotor milik Keisya.
"Mas, kok malah disini?" Tanya Aisyah kaget saat menemukan Wildan memperhatikan diri nya sedari tadi.
"Kamu ini, kan Aku udah jadi suami kamu, salah ya kalau aku mau bantu Istri sendiri?"
Aisyah menahan senyum nya. Sudah lama ia tak mendengarkan gombalan. Biasanya, setiap waktu Daffa selalu mengeluarkan kata-kata puitis nya. Sehingga membuat Aisyah meleleh. Tapi kali ini beda orang. Dan rasanya juga berbeda.
"Mas harap kamu bisa merubah sifat Keisya, termasuk kebiasaan buruk nya yang suka berbicara kasar. Ais ... tolong ajari anak kita. Ajari dia mengenal Tuhan, ajari ia memakai pakaian yang sopan, ajari dia berbicara sopan. Intinya kamu harus mengajarkan Semua ilmu yang telah kamu miliki. Ajari Keisya dengan caramu. Mas nggak sanggup merubah sikap Keisya, maka dari itu Mas memilih untuk menikahi mu. Mas yakin, perempuan Sholehah seperti mu mampu merubah putri kita yang hatinya mulai mengeras." Wildan tersenyum penuh harap, ada beribu-ribu duri yang menancap di hati Wildan saat mengatakan ini. Tapi memang ini 'kan tugas utama sekarang ibu.
"Baik Mas, InsyaAllah Ais sanggup merubah Asma, Mas nggak perlu khawatir lagi, Ais siap membantu Asma selama Ais mampu." Aisyah membalas senyuman Wildan. Bagi nya bukan hanya merubah Keisya saja tugasnya. Tapi ia juga harus menuntun keluarga mereka, agar kelak mereka bisa bersama kembali Di Akhirat. Di Surga-Nya Allah.
***
Aisyah terbangun dari tidur nya. Ia melirik kearah jam dinding yang menunjukkan Pukul 03.00. Dengan sigap Aisyah bangkit dari tidur nya, tak lupa pula ia membangunkan suami nya untuk sholat tahajud bersama.
"Mas ... Mas ... Bangun Mas," Aisyah membangunkan Wildan dengan cara membelai pipi Wildan lembut. Wildan bergerak sedikit, ia hanya berdehem saja.
"Mas ...." Melihat tak ada reaksi lagi, Aisyah pasrah. Barangkali Wildan lelah karena begadang seharian dirumah sakit.
15 menit telah berlalu, Aisyah masih setia menunggu Wildan bangun. Baginya membangunkan keluarganya untuk sholat adalah sebuah kewajiban. Dan tanggung jawab bagi dirinya.
"Ais ... Kok duduk dilantai? Kamu ngapain?" Tanya Wildan setengah sadar.
Aisyah hanya tersenyum. Ia tidak mau mengatakan bahwa dirinya tengah menunggu suaminya bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINTIK TEMU [END]
Teen Fiction[Belum direvisi, dialog tag masih berantakan, dan tidak beraturan] [Spion of Takdir Cinta. Perubahan judul dari Takdir Cinta 2 menjadi Rintik temu.] Menjadi kuat tidaklah mudah, usaha dan do'a harus ada di dalamnya, tak lupa menyertakan campur tang...