22

493 53 0
                                    

Jangan takut dikucilkan. Sendiri di jalan Allah itu lebih menyenangkan, dibanding berbondong-bondong melakukan kemaksiatan

• Takdir Cinta  2 •

* * *

Kemal masih setia menunggu Keisya. Ia mulai bersandar di mobil, sesekali ia melirik Arlojinya, sudah menunjukkan pukul 06.40. Fiks! Sudah dipastikan bahwa mereka akan terlambat.

Keisya berpamitan kepada Aisyah dan juga Wildan. Setelah itu Keisya memasuki mobil. Tadinya Keisya ingin duduk didepan, didekat calon Imam wkwkkw. Tapi tertunda. Karena Aisyah menggelengkan kepalanya.

Keisya menghela nafas pasrah. Akhirnya ia duduk dibelakang mobil,  Sendirian. Kemal melajukan mobilnya. Keringat dingin terus saja bercucuran didahinya. Menahan gugup saat bertatapan dengan Keisya.

Keisya melirik ke spion, dilihatnya Kemal yang tengah berkeringat. "Apa Kakak kedinginan?" Tanya Keisya heran.

Kemal tersentak kaget. Ia berusaha untuk bersikap biasa saja. Tapi tetap saja tidak bisa, sebenarnya Kemal itu kenapa sih?

Citttt

Mobil Kemal berhenti mendadak. Keisya yang tadinya tengah menikmati pemandangan harus ikut-ikutan kesantuk kursi depan mobil.

Keisya memegangi kepalanya yang sedikit sakit akibat kejadian tadi. Kemal yang melihat itu langsung menoleh. "Kamu tidak apa-apa?" Tanya Kemal dengan raut cemasnya.

"Bego! Sakit tau! Kalau nggak bisa nyupir ya jangan naik mobil! Yang dibawa itu anak orang! Bukan barang atau boneka!" marah Keisya dengan hidung kembang-kempis nya. Sesekali ia mengusap dahinya.

Kemal hampir saja tertawa melihat hidung Keisya yang sebentar mengembang, sebentar mengempes. Keisya benar-benar terlihat menggemaskan.

Menyadari ekspresi Kemal. Membuat Keisya semakin kesal. "Lo kalau mau ketawa ketawa aja dah!"

"Siapa yang ketawa?" Kemal menaikkan satu alisnya. Kali ini ia berhasil mengontrol emosinya. Oh iya, Kemal melupakan satu hal. Tadi Keisya memanggilnya dengan sebutan Kak? Kenapa ia sangat senang? Panggilan Pak memang terlalu tua untuk Kemal yang masih 19 Tahun.

"Terserah! Emang gue pikirin!" Keisya memalingkan wajahnya menahan malu. Ia tau, pasti Kemal tengah menertawakan hidung pesek nya ini. Uhhhh rasanya Keisya ingin mematahkan hidung Kemal! Biar mereka sama-sama pesek.

Tak terasa mereka telah sampai didepan sekolah, Keisya menuruni mobil Kemal dengan santai. Kali ini sekolah terlihat sepi. Sudah Kemal duga, mereka pasti terlambat.

Keisya memasuki sekolah dengan raut cemas sekaligus takut. Ia memikirkan bagaimana nasibnya nanti? Apa semua orang akan membully dirinya? Seperti dicerita-cerita Wattpad yang pernah ia baca.

"Jangan takut dikucilkan. Sendiri di jalan Allah itu lebih menyenangkan, dibanding berbondong-bondong melakukan kemaksiatan."

Keisya menoleh kearah samping. Ternyata disampingnya sudah ada Kemal. Keisya menarik sudut bibirnya. Sehingga membentuk senyuman yang sangat manis. Lesung pipinya terlihat jelas dikala ia tersenyum. Apalagi dagunya yang belah.

"Jangan diliatin mulu, Dosa!" tegur Kemal.

Keisya gelagapan sendiri. Ia memilih untuk berjalan lebih dulu, dari pada harus menahan baper yang luar biasa.

RINTIK TEMU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang