Duhai wanita, berlomba-lombalah kalian menjadi wanita sholehah dimana tidak hanya mempercantik fisik agar tampak menarik, melainkan memperindah ke imanan agar makhluk langit pun terkesan. Kalau sholehah sudah pasti cantik. Cantik dimata Allah dan cantik dimata manusia.
Setiap orang memiliki ujiannya masing-masing, entah itu dari segi fisik, pekerjaan, teman, rumah tangga, dan lain-lain.
Alangkah indahnya jika setiap muslimah menjadi wanita yang sholihah, idaman setiap kaum adam juga surga pun merindukan. Oleh karenanya bagaimana bila setiap wanita bersegera untuk memperbaiki diri dan akhlaknya agar label wanita sholihah mampu disandang olehnya.
•
•
•
RINTIK TEMU
Aisyah menatap miris putrinya yang tengah tertidur lelap. Kemal sudah pulang beberapa jam yang lalu. Pandangan mata Aisyah beralih kearah Wildan yang menyenderkan kepalanya dikursi.
"Maaf Mas ... Aisyah belum bisa menjadi istri yang baik." Aisyah menundukkan Kepalanya. Ia benar-benar pasrah sekarang. Wildan menatap Aisyah lekat, kalimat apa yang harus ia katakan agar Aisyah kembali tersenyum.
"Dan allah itu mencintai Orang-orang yang sabar. (Q.S. Ali-Imran:146)"
Aisyah mendongakkan kepalanya. Senyumnya mengembang kembali, kenapa ia bisa lupa? Kalau Allah mencintai orang-orang yang selalu sabar. Ketika rasa sabar sudah menyelinap masuk direnung hati, kita tidak akan khawatir lagi akan musibah yang menimpa. Karna kita yakin, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Dan Allah pasti akan mengabulkan doa orang yang mampu bersabar atas ujian yang Dia beri.
"Maaf," lirih Aisyah.
"Tidak perlu meminta maaf. Mari kita solat Isya." Wildan melangkahkan kakinya ke Wc, air matanya tiba-tiba saja menetes. Tak kuasa melihat sang anak yang terkulai lemas di kasur, dan sang istri yang selalu menangis.
"Maafkan Abi sayang,"
* * *
Aisyah melantunkan Ayat suci Al-qur'an didekat Keisya. Berharap Keisya mendengar suara indah dan merdu ini. Hanya ini yang bisa Aisyah lakukan, setidaknya Keisya masih bisa mendengarkan ayat suci al-quran.
Mata Keisya terbuka perlahan. Yang pertama kali ia katakan adalah Air.
"Air ...." Aisyah mendongakkan kepalanya. Ia masih tak percaya kalau Keisya telah sadar.
"Iya, bentar ya." Aisyah beranjak dari duduknya. Kemudian mengambil air yang terletak di meja, dan memberikannya kepada Keisya. Keisya meneguk air itu dengan perlahan, setelah ia rasa cukup. Ia menjauhkan gelasnya.
Aisyah menatap Keisya nanar, sampai kapan? Sampai kapan ia harus menyembunyikan semua ini? Rasanya Aisyah tidak sanggup lagi. Perasaan bersalah selalu saja menghantui dirinya.
"Umi ...." untuk kali pertama Keisya memanggil Aisyah dengan sebutan Umi. Tanpa suruhan, dan tanpa paksaan. Sangking senang nya, Aisyah jadi meneteskan air matanya.
"Jangan tinggalin Keisya." lirih Keisya lagi. Matanya kini ber'air, Aisyah yang melihat itupun tidak tinggal diam. Aisyah segera memeluk Keisya dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINTIK TEMU [END]
Teen Fiction[Belum direvisi, dialog tag masih berantakan, dan tidak beraturan] [Spion of Takdir Cinta. Perubahan judul dari Takdir Cinta 2 menjadi Rintik temu.] Menjadi kuat tidaklah mudah, usaha dan do'a harus ada di dalamnya, tak lupa menyertakan campur tang...