Bab 1

8.4K 226 1
                                    

"Nay....!!!" teriak Sela teman sebangku  Kanaya di kelas. Bisa di bilang hanya Sela yang menjadi teman baiknya saat ini.

Naya sapaan sehari hari dari Kanaya. Gadis itu kini sedang berjalan di lorong perpustakaan sambil menenteng beberapa buku di tangannya

"Naya....!!!! Isshh tungguin Nay..!" Teriak Sela sambil berlari. Bodoamat ia berada di sekolah sekarang. berteriak adalah hobi dari Sela. m Sela termasuk anak orang kaya disana ia sosok gadis yang Bar Bar disekolahnya. namun Sela tak seperti teman lainnya yang hanya memanfaatkan Naya.

Gadis itu pun berbalik dan memandang dengan tawanya melihat Sela yang sedang berlari kearahnya sambil membawa beberapa buku juga tampak Sela terengah engah didepannya.

"Lari lari teriak teriak.. gak bosan apa di panggil guru BK" kata Kanaya ketika Sela sudah berjalan disampingnya.

"Bodo amat. meskipun mereka selalu memarahiku tapi mereka gak bakal ngeluarin aku dari sini.. jangan lupakan itu Nay" kata Sela sombong dengan sedikit tawanya. yang mana membuat Naya menggelengkan kepalanya. Naya sudah hafal betul dengan tabiat temannya ini

"Lusa kita ada olimpiade sains lo gak lupa kan?" tanya Sela

"Gak lah... kamu kali yang lupa" kata Kanaya.

ssssttt sssssttt....

suara terdengar di samping mereka karena memang saat itu sedang jam istirahat.

Kanaya dan Sella tak menghiraukan cuitan dari teman temannya itu.

"Sel.. lo deket-deket sama si Naya ketularan udik lo sel.. hahaha" kata salah satu seorang siswa yang sedang bergerombol di depan kelas.

Naya, Gadis itu sudah biasa di cemooh seperti itu oleh semua orang. ia tak memperdulikannya. ia fokus berjalan mengingat beradu argumen dengan mereka sama saja membuang waktu dan tenaga. karena Naya sadar ia bisa berada di sekolah ini juga karena Beasiswa yang didapatnya tak bisa melawan mereka yang jauh lebih kaya.  namun tidak dengan Sela gadis kaya yang segala sesuatunya bisa ia selesaikan hanya dengan menelfon Papanya. itu membuat Sela tak takut apapun di sekolah itu bahkan terhadap guru saja Sela tidak takut sama sekali.

Gadis bar bar bersuara cempreng itu berbalik dan menatap para siswa yang bergerombol disana.

"Huh.. menjijikan.. kalian pikir kalian oke?? terus gue kudu kumpul sama kalian gitu?? sori ya. gue gak sudi temenan sama murid bodoh kayak kalian" kata Sela mengejek. Sedangkan Kanaya hanya diam saja percuma juga melarang Sela. Gadis itu terlalu keras kepala. yang bisa dilakukan Kanaya hanya menarik Sela menjauh dari kerumunan.

Mereka kini berada di kelas dan Kanaya sedikit mengomeli Sela.

"kamu keliatan bodoh kalau terpancing sama mereka Sel" kata kanaya sembari meminum jus nya

"Alah biarin yang penting aslinya gue pinter!" jawab Sella santai. Naya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja. ia beruntung memiliki teman baik seperti Sela yang  siap maju di barisan pertama untuk membela Naya.

Naya terpaut 2 tahun dari teman teman sekelasnya termasuk Sela. ia lebih muda karena ia memang pintar dari kecil. hingga ia mengikuti jalur akselerasi di  SMP dan SMA nya.

Naya pulang dengan menggunakan transportasi umum. ia terbiasa dengan itu semua. panas hujan dan keringat sudah menjadi teman dekatnya juga.

saat ia sedang menunggu angkot di pinggir jalan yang mulai tampak sepi karena baru saja turun hujan itu tiba tiba.. Ia terjatuh kebelakang akibat kaget dengan mobil Porsche putih yang lewat didepannya barusan itu melewati genangan air yang akirnya terciprat di bajunya. Bajunya kini basah dan kotor.

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang