[sea.]

779 95 10
                                    

"They didn't die, they commence their final mission, to guard the seas for eternity."

Fair Wind and Following Seas, KRI Nanggala

#PrayForKRINanggala402 #KRINaggala402

×××

Gadis itu tampak tak peduli pada angin laut yang berhembus teramat kencang hingga menerbangkan helai-helai rambutnya yang terurai. Pun ia sama sekali tak peduli pada ujung gaunnya yang kian basah setiap kali ombak berdebur.

Laut malam ini tengah pasang. Tak banyak nelayan yang memutuskan pergi berlayar. Kapal-kapal mereka bersandar rapih di pinggir pelabuhan, bergoyang-goyang mengikuti ombak yang terus berdebur sepanjang malam.

(Y/n), gadis itu, berdiri di salah satu sisi pantai paling sepi. Terhitung sudah dua jam dia ada di sana, memandang jauh ke garis ujung lautan yang terlihat berkat bantuan bulan separuh yang bersinar terang malam ini.

"Kau di sini rupanya," adalah ucapan seorang pemuda yang sempat berlarian kesana-kemari sebelum akhirnya tiba di samping (Y/n), "aku mencarimu dari tadi."

Tanpa mengalihkan pandangan gadis itu membalas ucapannya, "Sudah kubilang aku ingin mencari udara segar, Minho-ssi."

Pemuda bernama Minho itu lebih dulu melepas jaketnya untuk ia sampirkan ke tubuh gadis yang jauh lebih kecil begitu untuk kesekian kali angin laut berhembus.

"Tapi ini sudah dua jam dan kau bisa sakit jika pergi selarut ini tanpa mengenakan jaket." ucapnya selagi memastikan jaketnya terpasang dengan baik.

"Aku tidak peduli."

"Tapi aku peduli."

(Y/n) menghela napas kemudian menatap Minho yang masih berada di sampingnya, "Aku belum mau pulang."

"Aku ke sini bukan untuk menyuruhmu pulang."

"Kalau begitu kau yang akan sakit." ucap (Y/n) setelah Minho yang kini hanya menggunakan kemeja putih tipis dan celana training yang sengaja digulung.

"Aku tidak peduli. Dan kau juga tidak peduli, 'kan?"

Gadis itu mendengus sebelum kembali alihkan pandangan ke depan, ke lautan, "Terserah."

Kali ini Minho yang menghela napas sebelum mengambil langkah mundur ke belakang karena tak sanggup dengan dinginnya air laut.

"Aku akan tetap di sini jika sewaktu-waktu kau membutuhkanku. Atau kau juga bisa mengabaikanku agar bisa melepaskan semuanya malam ini. Kau sudah menahannya terlalu lama, jadi lepaskanlah."

Ucapan Minho berbarengan dengan angin yang kembali berhembus, ombak yang mundur ke lautan, serta bulan separuh yang kini tertutupi awan.

Namun entah kenapa di pandangan (Y/n) saat ini ada sesuatu yang terang di depan sana. Ada wajah yang tersenyum dengan sangat lebar di depan sana. Ada seseorang yang sangat ia cintai tengah melambaikan tangannya di depan sana.

Ada Chan, kekasihnya, di depan sana.

"Kau melihatnya tadi, 'kan? Kau lihat aku taklukkan ombak besar tadi, 'kan?" ucapnya dengan penuh semangat. Rambut ikalnya yang basah hampir menutupi seluruh wajahnya, namun tak menutupi raut bahagia Chan yang akhirnya bisa berdiri di atas papan seluncurnya untuk pertama kali, kala itu.

"Aku melihatnya," ucap (Y/n) selagi tangannya menyisir rambut Chan ke belakang, "dan aku sangat bangga padamu."

"Kalau begitu hadiahku mana?"

[Stray Kids IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang