[Lee Minho]

7K 809 39
                                    

-Part2-


Gadis berambut sebahu itu merebahkan tubuhnya di lantai practice room.

Dia memejamkan matanya. Keringat yang banyak keluar dari tubuh gadis yang sudah tiga jam tidak berhenti latihan. Napasnya sudah tidak karuan saat ini.

"Tidak usah dipaksakan nanti kau malah sakit." ucap Jiwon yang datang dengan dua botol air minum lalu duduk di samping (Y/n). "Dia tidak datang?"

(Y/n) menggelengkan kepalanya kemudian duduk dan meminum air yang dibawa Jiwon. Dia meneguk air itu sampai habis. Gadis itu benar-benar kelelahan.

"Memangnya dia sedang sibuk dengan apa?"

"Molla." (tidak tahu)

"Aish, kalian terlihat seperti sedang bertengkar."

"Hubunganku dengan Minho baik-baik saja."

"Hubungan kalian baik-baik saja, lalu kenapa kau tidak tahu yang dikerjakan kekasihmu? Itu mencurigakan tahu."

"Berhentilah menghasut kekasihku, Jiwon-ah!" ucap seorang namja yang baru saja datang.

(Y/n) nampak terkekeh melihat wajah Jiwon yang sekarang ditekuk. Mereka tidak pernah akrab. Minho pun duduk diantara mereka dan memberikan beberapa cemilan yang dibelinya di supermarket. Dengan cepat mereka menyerbu makanan itu dan menikmatinya.

Tring!

Ponsel (Y/n) berbunyi. Ia pun berdiri dan berjalan menuju tasnya yang bersandar pada dinding kaca besar. Dia membuka pesan singkat yang mendarat pada ponsel itu.

Unknown number : Perhatikan tiap langkahmu. Kakimu sangat berharga, bukan?

(Y/n) menatap pesan singkat aneh itu. Siapa? Siapa orang yang pesan aneh seperti ini? Pesan ini seperti sebuah peringatan. Atau bisa dibilang sebuah ancaman?

(Y/n) tidak pernah menghiraukan pesan-pesan aneh seperti itu. Tapi entah kenapa kali ini ia merasa takut. Apalagi pengirim pesan itu mengetahui kalau kaki (Y/n) begitu berharga.

"(Y/n)-ah? Gwaenchana?" tanya Minho yang masih duduk di tempatnya. (Kau baik-baik saja?)

"Ppali (Y/n)-ah! Makananmu dihabiskan oleh Minho!" (cepat)

"Geotjimal! Jiwon yang menghabiskannya!" (bohong!)

(Y/n) membalikkan tubuhnya setelah menaruh ponsel kembali ke dalam tas. Dia menatap Minho dan Jiwon yang asik saling menuduh. Senyum tipis terukir di wajahnya.

Entah sejak kapan setetes air mata lolos hingga membasahi pipinya. Gadis itu pun berlari dan merengkuh dua orang yang masih duduk di tempatnya.

Minho dan Jiwon saling bertukar pandangan. Mereka tidak tahu apa yang dilakukan gadis yang sekarang menangis itu. Ruangan besar inipun menjadi hening. Tidak terdengar suara apapun selain tangisan haru milik (Y/n).

"(Y/n)-ah-"

"Gomawo, gomawo Jiwon-ah, gomawo Minho-ya. Gomawo kalian sudah mau menemaniku selama ini." ucap (Y/n) yang memotong perkataan Jiwon. (Terima kasih)

"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Minho dengan sedikit khawatir.

"Aku baik-baik saja. Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih pada kalian. Karena kalian selalu ada bersamaku. Dan kumohon tetaplah bersamaku."

Minho dan Jiwon kembali bertukar pandangan. Mereka pun membalas pelukan (Y/n) dan berusaha menyemangati gadis itu.

"Kami selalu bersamamu." ucap Minho dengan lembut ditelinga (Y/n).

[Stray Kids IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang