[Don't Disturb Him!]

6.9K 552 50
                                    

Tidak seperti yang lainnya, kau dan namja berkawat gigi nan menyebalkan itu tidak bisa meninggalkan gedung sekolah ketika bel pulang berbunyi.

Namja bernama lengkap Yang Jeongin yang memiliki otak teramat jenius itu kembali membuat inovasi baru yang membuat semua orang di sekolah sangat terkejut. Inovasi itulah yang menjadi alasan Choi- songsaengnim menahanmu dan Jeongin.

Kalian ditahan karena harus menjalankan hukuman yang diberikan olehnya. Kalian berdua harus membersihkan seluruh kelas yang ada di lantai dua.

Ya, itu semua berkat Jeongin yang hampir saja meledakkan laboratorium kimia karena ke'sok tahuannya'. Dan kau ikut dihukum karena menjadi teman sekolompoknya. Sungguh kau sangat menyesal mau sekolompok dengan rubah satu itu.

"(Y/n), kau baru menyelesaikan dua ruang kelas?"

Kau menatap jengah namja yang masuk dengan botol minuman di tangannya.

"Kalau kau bekerja seperti itu kapan aku pulang? Kerjakanlah dengan cepat, aku sibuk tahu."

Kau mendengus keras, "Kalau begitu bantu aku membersihkan semuanya! Jangan pergi-pergi terus, kau juga harus bertanggungjawab karena semua ini ulahmu!"

Namja bersurai hitam itu berjalan dan menjatuhkan bokongnya di kursi yang berada di deretan paling belakang tanpa mendengarkan ucapanmu. Kau mengepalkan tanganmu ke udara melihat tingkahnya yang teramat menyebalkan. Dia seperti tidak memiliki dosa. Bahkan jika sekolah ini meledak karenanya, dia pasti masih bisa menunjukkan deretan kawat giginya dengan bahagia.

'Dasar bocah.'

Kau menarik napas dalam sebelum pada akhirnya kembali melanjutkan pekerjaanmu dengan kain pel. Jeongin yang sudah meneguk habis minumannya kini memukul meja dengan botol kosong tadi dan bersenandung seorang diri.

Begitu terdengar suara dehaman keras dari mulutmu, Jeongin menghentikan kegiatannya. Ia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dan menatap luar jendela. Tangannya yang masih memegang botol kini memainkan botol itu dengan memutarnya. Dia sama sekai tidak peduli dengan hukuman ini.

"Kau benar-benar tidak mau membantuku?" tanyamu yang tengah membersihkan lantai di dekatnya.

Dia menoleh dan menarik kedua ujung bibirnya, "Ani, kau saja. Kau 'kan sangat bagus dalam hal ini. Kau yang terbaik dalam hal kebersihan."

Kau menatapnya tidak percaya. Apalagi Jeongin mengangkat kedua ibu jarinya kehadapanmu. Entah kenapa pujiannya kali ini terdengar tidak menyenangkan.

Kau menaikan rambutmu yang terurai panjang kemudian berjalan ke belakang kelas. Kau mengambil satu kain pel lagi dan menyodorkannya tepat kehadapan Jeongin.

"Bantu aku atau akan kulaporkan ke Choi-songsaengnim."

Kali ini Jeongin menunjukkan senyum miringnya, "Ancamanmu sangat tidak asik."

"Kalau begitu aku benar-benar akan melapor."

"Andwae, aku akan membantumu." Ucapnya yang kemudian mengambil alih kain pel yang kau sodorkan tadi.

Dia berdiri dan mulai membersihkan bagian belakang kelas. Melihatnya yang sudah mau membantu, kaupun menjelaskan bagian mana saja yang harus ia bersihkan. Dia terus menganggukkan kepala, mengerti dengan tugas yang harus dijalankannya.

"Jeongin-ah, sebaiknya kau bersihkan bagian depan kelas agar lebih cepat." ucapmu sembari menunjuk tempat yang kau maksud.

"Arayo."

Jeonginpun mengarahkan kain pelnya menuju depan kelas. Tapi bukannya berjalan sembari mengepel lantai, anak itu malah menggunakan kain pelnya sebagai pedang yang terus diayun-ayunkan ke udara.

[Stray Kids IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang