June 25th, 2050
Keringnya musim dingin dan musim semi seakan menghilang tanpa jejak selama musim panas tiba.
Suhu musim panas yang tinggi dan lembab umumnya cukup pengap hingga membuat tidak nyaman. Matahari yang terik akan membuat tubuh mengeluarkan banyak keringat, membuat orang lebih mudah dehidrasi dan tentu saja cepat lelah.
Itu sebabnya banyak orang yang tidak menyukai musim panas. Apalagi menghabiskan waktu keluar rumah saat matahari terasa sangat dekat dengan bumi. Mereka lebih suka menghabiskan waktu di rumah, di depan kipas angin atau di bawah AC yang akan membuat tubuh mereka jauh lebih nyaman.
Namun semua hal itu tak berlaku untuk tiga bocah yang tengah berlari di suatu siang di musim panas. Mengabaikan teriknya matahari, mengabaikan debu yang berterbangan, mereka terus berlari menuju gerobak penjual es krim di salah satu tepi pantai.
Terlebih untuk Han Jisung.
Bocah yang memakai kaos putih serta celana kotak-kotak merah dengan suspender hitam itu benar-benar tak peduli pada apapun selain gerobak es krim tersebut. Dia mengerahkan semua tenaganya untuk berlari secepat mungkin, seakan-akan gerobak berwarna pastel di depannya bisa lenyap jika ia terlambat meski hanya satu detik. Dia bahkan melupakan kedua temannya yang tertinggal jauh di belakang karena tak sanggup menyamakan langkahnya.
"Aku mau satu cup es krim chocomint!" ucap si bocah Han dengan semangat begitu tiba di depan gerobak es krim.
Penjual es krim yang berdiri di belakang gerobak itu tersenyum melihat kehadiran Jisung. Ini bukan kali pertama bagi Jisung membeli es krim di gerobak tersebut, dia sudah cukup sering membelinya hingga si penjual hafal betul bagaimana tingkah bocah satu ini bersama dua temannya yang tiba tak lama kemudian.
"Aku satu cone es krim stroberi!"
Kini si bocah berambut pirang dengan bintik hitam yang menghias hampir di seluruh wajahnya yang memesan dengan penuh semangat. Semangat bocah kelahiran Australia yang diketahui bernama Felix itu membuat si penjual semakin melebarkan senyumnya. Felix terlihat sangat imut dengan kemeja putih berbalut overall jeans kebiruan.
Lalu pandangan si penjual kini beralih pada satu bocah pemilik mata hazel yang tiba terakhir kali. Bocah yang datang dengan napas terengah itu terlebih dahulu menarik napas dalam-dalam dan menyeka keringat di dahinya. Ia kemudian mengangkat satu tangannyaㅡsementara tangan lainnya berada di lututㅡdan mencoba memesan es krim meski berkali-kali tersendat karena kehabisan napas.
Hal itu pun berhasil membuat si penjual terkekeh gemas.
"Satu cup es krim vanila, benarkan, Kim Seungmin?"
Seungmin menunjukkan deretan gigi putihnya kemudian mengangguk. Si penjual pun dengan sesegera menyiapkan pesanan ketiga bocah yang kini bergerak ke salah satu meja payung yang ada di pinggir pantai itu. Mereka menikmati semilir angin dengan canda-tawa yang tiada habisnya sembari menunggu.
Bagi si penjual es krim, chocomint, stroberi, dan vanila benar-benar menggambarkan presensi tiga bocah dengan tiga marga berbeda yang senantiasa menghabiskan waktunya di pinggir pantai; menikmati es krim, bermain bola, membuat istana pasir atau bahkan berenang hingga malam menjelang.
Kombinasi rasa cokelat dan mint memang sangat cocok untuk si bocah Han. Lihat saja bagaimana Jisung dengan begitu mudah mencairkan suasana hingga berkali-kali membuat perut Felix dan Seungmin terkocok karena candaannya. Jisung juga orang yang sangat terbuka, dia suka mengeksplor hal-hal baru hingga ia memiliki banyak pengalaman serta pengetahuan yang bisa ia bagi pada semua orang yang ia temui. Bocah itupun sangat ramah, dia tak pernah perhitungan ketika memberikan senyumnya. Layaknya cokelat, Jisung disukai banyak orang. Bahkan diusianya yang belia, Jisung mempunyai lingkup pertemanan yang sangat luas.

KAMU SEDANG MEMBACA
[Stray Kids IMAGINE]
Short Story--It's just imagination with you-- Berisi kumpulan cerita pendek bersama member Stray Kids. Semua cerita hanyalah fiksi atau imajinasi sang penulis. Started : March 24, 2018 Dell Shin Eunhwa