[Love Betrayed]

3.6K 347 94
                                    

Recomendation : Giselle ballet
'Angel Last Mission : Love' drama

×××

"Aku tidak mau kau menjadi Willis karena berhubungan dengan Yongbok, (Y/n)."

Gadis bernama (Y/n) yang tengah merapikan pakaiannya di depan cermin menghela napas kasar mendengar kekhawatiran sang ibu yang hampir setiap hari dilontarkan.

Willis adalah sebuah legenda terkenal di negara merekaㅡRhinelandㅡyang menceritakan tentang roh gadis-gadis muda yang dikhianati dan mati tanpa menikah. Menurut legenda, disaat gelap Willis akan membunuh setiap lelaki yang berani mendekati makam mereka yang berada di hutan.

Bagi (Y/n) legenda itu hanya cerita bodoh yang dibuat orang tua agar putri-putri mereka hanya menikah dengan pemuda desa pilihan sang orang tua. Tidak peduli putri mereka mencintainya atau tidak. Dan (Y/n) cukup pintar untuk mengetahuinya. Sehingga dia tidak percaya pada legenda semacam itu.

"Aku tidak mencintai Eric, Bu. Aku hanya mencintai Yongbok. Dan lagi Yongbok tidak mungkin mengkhianatiku, jadi Ibu tak perlu khawatir." Jawab (Y/n) yang kini merapikan rambut keemasannya.

"Tapi (Y/n), Eric itu pemuda desa yang baik hati dan dipastikan dia bisa membuatmu lebih bahagia dibanding dengan Yongbok."

Untuk terakhir kalinya, (Y/n) memperhatikan penampilannya sebelum bergerak mendekati sang ibu yang berdiri di pintu kamarnya. Gadis itu menggenggam tangan sang ibu dan memberikan senyum terbaiknya agar beliau tak lagi khawatir.

"Ibu mengatakannya karena Ibu lebih mengenal Eric dibanding Yongbok, sedangkan aku mengenal keduanya dengan baik. Dan pilihanku tetap jatuh pada Yongbok, Bu. Dia juga pemuda yang baik, aku mempercayainya. Jadi Ibu benar-benar tidak perlu mengkhawatirkanku. Lagipula aku sudah dewasa, Bu, percayalah pada pilihanku."

Melalui sorot matanya, (Y/n) terus meyakinkan sang ibu bahwa pemuda bernama Yongbok yang sejak lama memiliki hobi menggodanya hingga berhasil merebut seluruh hatinya adalah pemuda yang baik. Tidak seperti yang ibunya pikirkan selama ini.

Tapi entah kenapa sang ibu tidak bisa mempercayainya. Sang ibu tetap percaya pada pendiriannya bahwa Yongbok bukanlah pemuda desa yang baik. Karena seingat beliau, beliau pernah melihat pemuda yang menyerupai Yongbok di sekitar istana sebagai anak bangsawan yang cukup disegani karena kemampuan berburunya dengan nama Felix.

Terlebih kemampuan Yongbok dalam berburu juga sangat hebat. Hanya saja Yongbok memiliki banyak bintik hitam di wajahnya sedangkan Felix si putra bangsawan tidak sama sekali.

"Ibu, aku pergi sekarang, ya? Yongbok pasti sudah menungguku di festival."

Sang ibu menghela napas berat sebelum mengangguk kecil, memberi izin pada putri semata wayangnya. Mengetahuinya, senyum (Y/n) melebar. Ia pun memeluk sang ibu dan mencium pipi wanita berambut keemasan sepertinya sembari mengucapkan, "Terima kasih, Ibu. Aku sayang menyayangimu."

"Jangan pulang terlalu malam, ya?"

(Y/n) menganggukkan kepalanya sebelum melangkah keluar rumah. Langkah gadis itu seringan kapas. Dia bahkan terlihat sedikit melompat dengan senyum manis yang terpatri di wajahnya. Gadis itu terlihat begitu riang menuju festival di alun-alun desa sebagai perayaan panen anggur. Dia bahkan menyapa semua orang yang ia kenali sepanjang perjalanan.

Entahlah, suasana hatinya selalu sebaik ini jika akan bertemu dan menghabiskan hari bersama pemuda yang ia cintai, Yongbok.

Di pintu masuk alun-alun desa, senyum (Y/n) semakin melebar tatkala netranya menangkap sosok Yongbok disana. Pemuda berambut pirang dengan bintik di wajahnya itu melambaikan tangan pada (Y/n) agar gadis itu mempercepat langkahnya.

[Stray Kids IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang