[STAY There]

4.5K 407 181
                                    

STAY Version : 02

×××

Kau berlari penuh kegembiraan menuju balkon.

Lengkungan pada bibirmu terlihat sangat jelas. Matamu berbinar ketika melihat hujan salju yang turun pertama kali di musim dingin tahun ini. Kau mengulurkan tanganmu dan membiarkan butiran-butiran salju jatuh di tanganmu yang mungil. Memang sangat dingin, tapi kau menyukainya.

Seusainya, kau hanya memandangi pemandangan yang ada di luar balkonmu dengan raut wajah yang sangat bahagia. Salju yang turun sejak malam tadi sukses membuat kota Seoul putih keseluruhan. Udara dingin pun sudah jauh lebih mendominasi saat ini.

Criiiinnnnnggggg~

Secara refleks kau membalikkan tubuhmu begitu lonceng yang ada tepat di atas pintu berbunyi ketika udara dingin berhembus lumayan kecang. Senyummu semakin merekah. Kau bahkan melompat kegirangan mendengar suara lonceng yang hanya berbunyi setahun sekali, ketika hujan salju pertama.

"Dia sudah kembali!" Teriakmu yang kemudian berlari kembali memasuki kamar.

Kau meraih mantel berwarna putih yang sudah kau siapkan di atas tempat tidurmu. Kau juga mengambil syal berwarna abu-abu dan beanie serupa sebelum pada akhirnya keluar kamar. Kau menuruni tangga dengan langkah yang cepat.

"Oh, Noona sudah siap?" Tanya namja yang lima tahun lebih muda darimu.

Kau mendekati namja yang merupakan adikmu itu kemudian merangkul lehernya.

"Tentu!"

"Noona semangat sekali tampaknya, memangnya Noona yakin kita akan bersenang-senang di desa itu?"

Kau menatap namja berbehel itu sembari melangkah menuju pintu gerbang tanpa melepaskan rangkulanmu padanya.

"Hya, Doyoung-ah, jangan bicara seperti itu... Meski pun desa itu jauh berbeda dengan Seoul, tapi percayalah disana sangat menyenangkan."

Lelaki bernama Doyoung menghela napas pendek dan berdecak, "Noona bisa bicara begitu karena ada dia."

Kau mengusap kepala adikmu itu dengan gemas, "Itu kau tahu."

Doyoung memutar bola matanya malas. Memang satu-satunya alasan kenapa keluarga kalian selalu pergi ke desa terpencil itu adalah karena kau. Kau yang selalu bahagia menyambut musim dingin di desa itu. Kau yang akan selalu memancarkan kebahagiaan jika berada di desa itu. Kau yang sangat mencintai desa itu.

"Tapi memangnya dia benar-benar ada, ya? Memangnya Noona yakin dia akan muncul lagi? Bagaimana jika tahun ini dia tidak ada disana? Bagaimana jika ternyata dia tidak kembali?"

"Tidak mungkin, loncengnya sudah berbunyi. Itu tandanya dia sudah kembali."

Saat itu Doyoung menatapmu dengan tatapan yang tidak kau mengerti selama beberapa saat sebelum pada akhirnya memalingkan wajah. Dia tidak pernah bisa merespon ucapanmu mengenai lonceng yang ada di pintu yang membatasi balkon dengan kamarmu.

Pasalnya, lonceng berukuran sedang itu kosong. Seharusnya lonceng itu tidak pernah berbunyi. Dan Doyoung sudah membuktikan bahwa lonceng itu cacat dan tidak bisa lagi digunakan. Tapi lonceng itu selalu berbunyi setiap kali turun hujan salju pertama. Itu sangat tidak masuk akal, kecuali jika menggunakan sihir.

[Stray Kids IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang